CERPEN - Until I Close My Eyes - Oleh : Rika Sary



Sampai ku menutup mata...

Gadis dengan mata cantik itu menutup laptop di pangkuannya, usai merampungkan kalimat terakhir pada sebuah novel yang akan ia publikasikan nanti.

Alicia Kyra Adiva, gadis cantik dengan bola mata cokelat bersinar. (*)Hidung laksana kuntum seroja, dada seperti mawar merekah. Kanker stadium 3 telah di sandangnya sejak 3 tahun silam. Baginya setiap hari adalah detak jantung yang bermakna, bisa membuka mata di setiap pagi adalah hal yang amat ia syukuri. Bagaimana gadis dengan penyakit mematikan ini bisa membuka mata setiap harinya? sangat memungkinkan bahwa ada saat dimana mata ini tak akan terbuka lagi di setiap paginya, pikir Kayra.

"Kay, Sarapan dulu sayang" Suara ibu paruh baya memanggil anak bungsunya.

"Iya bunda, Kay turun sekarang." Sahut Kayra bergegas melenggang menuruni tangga menuju ruang makan.

"Pagi anak ayah" Sapa lelaki paruh baya kepada Kayra.

"Pagi yah." Kayra mencium pipi bunda dan juga ayahnya di ruang makan.

"Yee anak kesayangan mami papi nih, sampe anak perempuan yang satu lagi di hiraukan" Gerutu Anastasya Rosiana Adiva-Kakak perempuan Kayra.

"Selamat pagi kak Ros garang" Kayra melenggang mencium pipi kakak tersayangnya.

"Ih nama gue Anastasya ya bukan Ros Kayra." Kakak perempuannya itu mengeluarkan tanduk di kepalanya, menunjukkan kekesalannya pada adik semata wayangnya.

"Kakak udah cocok jadi kak Ros hi hi, lihat tuh nama tengah kakak juga ada Ros nya haha." Kayra enggan berhenti untuk menjahili kakak perempuannya itu.

"Gue getok nih." Anastasya mengayunkan sendok makannya menuju kepala Kayra.

"Ets tak kena." Kayra menangkis serangan sendok itu kemudian berlari kecil.

"Tunggu tuyuul" Anastasya berlari mengikuti Kayra, dan mereka berakhir kejar-kejaran layaknya kucing dengan tikus.

"Sudah nak, ayo makan" Ibu Kayra membawa sebuah nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya.

"Kalian ini sudah besar tapi masih aja kaya tikus sama kucing. Nanti ayah jadi macan nya nih, auuumm." Sontak Kayra dan Anastasya berhenti dan menoleh ke arah suara ayah yang sedang mengaum dengan memperagakan tangan mencengkeram dengan wajah khas macan, sontak mereka berdua tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan ayahnya.

"Ayah cocoknya jadi embek, mbeeekkk" Anastasya meledek ayahnya itu dengan menirukan suara kambing dengan menjulurkan lidah.

"Sudah Tasya, ayah mu nanti merajuk. Lihat pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus." Ibunda Kayra bergantian menggoda suaminya itu.

"Hey istriku sayang, anak-anak kita ini masih TK sudah biarkan saja mereka berkelahi seperti tikus dan kucing. Nanti kita kirim ke Playgrub supaya mereka belajar menyusun huruf abjad dengan benar." Sekarang keluarga mereka sungguh harmonis, ayah yang humoris, ibu yang sabar, dan kakak perempuan yang penyayang.

Kemudian mereka berempat menyantap hidangan lezat dengan bercengkerama satu dengan yang lain.

"Hari ini jadwal adik kontrol ke RS ya, nanti ayah temani." Suasana menjadi canggung seolah kegembiraan tadi lenyap seketika, mengetahui bahwa anak bungsunya tidak akan bertahan lama.

"Gak usah yah, nanti Kayra sama kak Arga kebetulan katanya sedang ada praktik. Nanti dia jemput Kay kok." Kay menolak ajakan ayahnya agar sang ayah bisa langsung berangkat kerja tanpa telat karena mengantarnya check up ke rumah sakit.

"Bener? Yaudah nanti ayah bilang ke Arga buat jagain kamu, kalau kamu kenapa-napa biar ayah sleding itu Arga"

"Ayah ini, anak orang main sleding-sleding aja." Anastasya mencairkan suasana dengan menanggapi gurauan sang ayah.

Tin..tin..tin

Suara mobil memarkirkan di depan rumah.

"Nah itu dia kak Arga sudah datang." Setelah selesai sarapan, Kayra bergegas menuju suara tersebut.

"Assalamualaikum Om, Tante, Kak." Sapa Arga Bahtera Pramana- sepupu mereka.

"Wa'alaikumsalam, nak Arga hari ini mau praktik juga ya?" Ibu Kay menanyakan pria ber jas putih yang di ketahui sebagai dokter di rumah sakit itu.

"Iya tante, kebetulan ada jadwal praktik hari ini jadi sekalian berangkat bareng sama Kay." Ucap laki-laki berusia 29 tahun itu pada ibunda Kay.

"Tolong jaga putri saya ya, jangan sampai ada lecet satupun. Kalau sampai lecet sedikit pun kamu saya sleding." Gurau ayah Kay sembari memberi peringatan kepada keponakan laki-laki itu.

"Ayah ih, nanti Kak Arga gak mau mengantar Kay lagi loh gara-gara di sleding ayah." Kayra menanggapi ayahnya.

"Awas lu apa-apain adik gue, ntar abang lu juga gua apa-apain" Gelak tawa sudah tak tertahan lagi, gurauan keluarga tersebut sudah mencapai gelak tawa.

"Hey kak, abang gua takut ketemu sama lu. Kata abang gua lu mirip kak Ros" Ledek Arga membuat semua orang tertawa.

"Wah awas ya minta gua bejek-bejek nih, gak Ardian, gak Kay pada bilang gua kak Ros." Anastasya kembali menggerutu membuat orang rumah menggeleng kepala.

"Yaudah bun, yah, kak Tasya. Kay berangkat dulu ya." Kay berpamitan dengan orang rumah.

"Hati-hati ya sayang." Ucap ibunda Kay.

Arga pun berpamitan pada keluarga Kay.

Di dalam mobil, Kay tertunduk lesu. Hal yang sangat ia benci adalah bertemu Rumah sakit.

"Hey, jangan cemberut begitu dong. Mau es krim?" Arga menyodorkan sebuah es krim yang tadi ia beli di supermarket terdekat.

"Thank you kak." Kayra mengambil es krim tersebut kemudian memakannya.

Sesampainya di Rumah Sakit.

Huft, kita bertemu lagi. Sekarang berapa lama lagi aku bernafas? Ucapnya dalam hati.

Alicia Kyra Adiva, panggil seorang suster yang berdiri di depan pintu masuk ruang pasien khusus penyakit dalam.

Kayra melenggang masuk karena namanya terpanggil.

Setelah pemeriksaan, Arga sedikit termenung. Hasil pemeriksaan kali ini tidak sesuai yang ia harapkan.

"Kenapa kak? Gak bagus ya hasilnya?" Tanya Kayra telah menduga bahwa kondisinya semakin memburuk.

"Kay, akhir-akhir ini kamu sering tidur hingga larut malam ya?" Arga mengetahui penyebab akhir-akhir ini tentang menurunnya kondisi Kayra.

"Hm iya kak, akhir-akhir ini setiap akan tidur kepala Kay seakan akan meledak. Sangat sakit, sehingga Kay tidak bisa tidur." Kayra menjelaskan apa yang ia rasakan setiap malam.

Setelah penjelasan tersebut, Kay di beri obat dan sedikit wejangan oleh Dokter Arga- sepupu sekaligus dokter Kay.

"Aku antar pulang ya." Arga bergegas mencopot jas kebanggannya tersebut.

"Ah tidak usah kak, Kak Arga juga masih ada jadwal lagi. Kayra mau ke toko buku sebentar sama teman. Tenang aja nanti Kay juga bilang sama ayah kok." Kayra menolak untuk mengganggu waktu Arga lagi.

"Tapi Kay-"

"Daah, Kay pergi dulu. Assalamualaikum." Kayra melenggang pergi bergegas keluar dari Rumah Sakit

Alunan melodi kafe membuat gadis cantik itu melamun melihat pemandangan yang menurutnya tak kan bisa ia pandangi kembali. Dengan segelas americano dan sepotong croissant  di sudut tempat favorit baginya. Penyakit nya membuat ia tidak bisa memakan makanan kesukaannya, tidak bisa pergi ke tempat yang indah baginya. Maka tak jarang, ia menghilang sebentar di saat ia merasa tidak baik-baik saja. Ia akan menghampiri tempat favorit nya dan memakan makanan kesukaannya tanpa memedulikan penyakit yang ia derita. Ia hanya ingin menikmati hidup saat seperti dirinya dahulu. Penyakit itu membuat kehilangan waktu untuk dirinya sendiri.

Kayra membuka sebuah buku yang ia beli di bookstore favorit nya, sebagai seorang penulis tentu membaca dan menulis adalah bagian dari hidupnya. Ia menghabiskan banyak waktu untuk menulis karena hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini, penyakit nya membuat ia tidak bisa bekerja terlalu keras.

“Kisah pangeran dan putri itu seperti dongeng yang ingin aku capai.” Ia bergumam setelah membaca buku “Prince Fall in Love With Beautiful Princess.”

Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, ia membuka Handphone yang ia matikan. Benar saja 20 panggilan tak terjawab dari ayah, dan 23 panggilan tak terjawab dari Kak Arga. Belum lagi pesan masuk dari Kak Tasya.

“Huft, penyakit ini membuat keluargaku semakin khawatir.” Ia melenggang keluar beranjak pulang, karena keluarganya semakin hari semakin over protektif terhadap Kayra.

Sesampainya dirumah, benar saja omelan ayah yang pertama kali ia dengar. Setelah berjam-jam mendengarkan semua yang ayah katakan, ia masuk ke kamar. Di dalam kamar ia hanya menangis, rasa lelah itu semakin menggerogoti tubuh dan juga pikirannya.

Setelah tiga tahun berjalan, kondisi Kayra semakin mengkhawatirkan. Namun karya-karya semakin gemilang. Ia berhasil mendapatkan piala sebagai Penulis Ter-Favorit dalam ajang penghargaan SAC Award tahun 2022 di seluruh Indonesia, ia juga beberapa kali menjadi motivator dalam sebuah acara. Selama melakukan kegiatan yang menyibukkan itu, ia selalu bersikap tenang dan menutupi segala rasa sakitnya.

Hari ini ia akan menghadiri lagi acara penghargaan JTC Award karena ia kembali masuk dalam nominasi Penulis Terbaik tahun 2023. Dress berwarna putih dengan manik-manik cantik sangat cocok dengan tubuh Kayra yang ramping. Ia menatap cermin yang menampilkan dirinya dengan sangat cantik.

“Aku bangga sama kamu Kay, mampu bertahan sejauh ini. Aku kira kita hanya akan bertahan selama satu tahun ternyata kita bisa melewati hingga tiga tahun. Tuhan baik ya Kay, hari ini kamu sangat cantik, lebih cantik dari biasanya karena biasanya hanya memakai dress berwarna hitam, untuk kali ini aku ingin memakai warna putih ini. ” Ucapnya pada diri nya sendiri di depan cermin. Ia membawa mawar putih yang telah lama ia rawat dengan baik, mawar putih yang memiliki arti suci dan bersih. Hari ini ia petik dan membawanya bersama gaun putihnya.

“Masyaa Allah, cantik banget anak ayah.” Ayah sedikit menitikkan air mata karena melihat putrinya keluar dengan dress putih sangat cantik. Ini pertama kalinya mereka melihat Kayra menggunakan baju berwarna putih.

Mereka semua bergegas pergi, setibanya di sana Kayra berjalan diatas red carpet yang telah disediakan untuk tamu undangan. Reporter dan media turut menyorot kehadiran Kayra. Semua mata menatap Kayra.

“Wahh, sangat cantik.” Ucap salah satu fotografer yang mengabadikan momen Kayra tersenyum dengan manisnya. Ia melangkah dengan hati-hati menyapa setiap penggemarnya, matanya tertuju pada gadis kecil yang juga memakai gaun putih, namun wajahnya yang terlihat pucat. Kayra mendekatinya.

“Are you okay?” Ia menyapa gadis kecil itu.

“I'm okay I'm here to see you, U're so beautiful Mrs. Alicia. Don’t go.” Ucap gadis itu dengan memanggil Kay sebagai Alicia. Media menyorot apa yang diucapkan gadis itu karena kalimat terakhirnya adalah jangan pergi.

“A gift for you, lekas sembuh ya jangan sakit.” Ia memberikan mawar putih berharganya dan memberikan senyuman terbaiknya, ia mengerti apa maksud yang diucapkan gadis kecil itu.

Acara telah dimulai, diawali dengan MC yang membacakan susunan acara, hingga banyaknya hiburan yang ada. Setelah hiburan selesai saatnya membacakan para pemenang Award JTC 2023.

“Nominasi Penulis Terbaik 2023” MC menyebutkan satu persatu penulis yang masuk dalam nominasi salah satunya Kayra.

“Dan Penulis Terbaik Tahun 2023 JTC Award adalah...”

“Mrs. Alicia Kyra Adiva.” Suara tepuk tangan dan sorakan kebahagiaan berkumandang. Kayra memenangkan nya lagi.

Kayra dengan senyumannya berjalan menuju panggung untuk mengambil pialanya dan mengucapkan sepatah dua kata.

“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Ayah, Ibu dan keluarga yang selalu mendoakan saya, mensupport saya, tanpa mereka saya bukan apa-apa. I am very proud of you dad, thank you for being my father. Thank you mom, for being the best mom in the world. And to my older sister, thank you even though you're annoying but, I really love you.

Dan untuk semua Alicious (sebutan untuk penggemar Kayra) I am very grateful to those of you who are always with me, thank you for reading my works, thank you for always supporting me, terima kasih telah hadir dalam bagian hidupku, menemaniku, dan selalu ada untukku. Always take care of your health, and always be happy. Rest assured wherever you are I will always be by your side Don’t be sad and don't give up. I always love you guys.”

Kata yang diucapkan Kayra begitu menyentuh para hadirin yang datang pada saat itu, banyak dari mereka yang menitikkan air mata. Kayra mengucapkan nya dengan penuh kehati-hatian, dan senyumnya yang tak pernah pudar meski air matanya tak tertahankan.

Namun, sakit yang ia rasakan sedari tadi sudah tak sanggup ia tahan, jantung nya mulai berdegup dengan kencang, tangannya gemetar, pandangannya mulai kabur, dan rasa sakitnya sudah tak bisa ia rasakan. Kayra terjatuh saat kalimat terakhirnya, semua orang lantas terkejut sekaligus histeris. Kayra segera di bawa ke rumah sakit. Agra selalu dokter Kayra bergegas untuk memeriksanya.

Setelah beberapa lama, Agra keluar dari ruang IGD tempat Kayra berada.

“Nak Agra gimana keadaan Kayra.” Ibunda gadis cantik itu begitu khawatir akan putri kecilnya.

Agra menunduk dengan rasa bersalah.

“Jawab kamu Agra! Gimana keadaan Kayra! Dia baik-baik saja kan!?” Ayah Kayra terlihat sangat marah, dan tak berdaya melihat kondisi putrinya yang sudah tak berdaya.

“Ayah, sadar yah istighfar.” Anastasya mencoba menenangkan ayahnya.

“Saya sebagai dokter Kayra meminta maaf sebesar-besarnya. Alicia Kyra Adiva telah berpulang dengan damai.” Ucap Agra dengan tangis yang ia pendam.

Seluruh keluarga Kayra shock dan menangis sejadi-jadinya. Ibu Kayra pingsan dan ayahnya tak kuat menahan segala rasa sakit melihat putri yang ia cintai telah tiada untuk selama-lamanya. Sebenarnya mereka semua sudah siap untuk ini, karena mereka tahu bahwa kanker yang Kayra derita sudah semakin parah. Namun, mereka berpura-pura agar Kayra tak kehilangan semangat hidupnya. Satu tahun ia di diagnosa bahwa umurnya hanya mencapai satu tahun, namun karena semangatnya ingin sembuh dan juga dukungan dari keluarganya. Ia mampu untuk bertahan selama tiga tahun lamanya. Namun, pada akhirnya Allah lebih menyayangi Kyra.

Ayah Kayra masuk ke dalam ruangan dimana putrinya berada.

“Nak, anak ayah yang cantik. Sudah tak sakit lagi ya nak? Sudah tenang ya nak? Anak ayah cantik sekali tersenyum, memakai gaun putih ini. Ayah bangga sama Kayra, terima kasih ya sudah menjadi anak ayah. Ayah selalu sayang Kayra, tunggu ayah ya sayang.” Ayahnya memegang tangan Kayra, dengan ikhlas dan juga pasrah.

“Dek, Maafin kakak ya, kakak tahu kakak suka jahili kamu. Tapi, rasa sayang kakak, melebihi rasa sayang siapa pun. Kayra udah gak sakit lagi ya? Makasih ya udah kuat selama ini, kakak janji kalo nanti kakak udah ketemu Kayra pasti kakak beliin es krim kesukaan Kayra. Terima kasih sudah menjadi adik kakak.” Anastasya sangat kehilangan sosok adik bungsu yang sangat ia cintai, ia rela memberikan apa pun demi adiknya.

“Kayra sayang, ini bunda nak. Anak manis, anak cantik, anak baik ibu. Maafin ibu ya, belum bisa jadi ibu yang baik buat Kayra. Terima kasih sudah jadi anak ibu, Ibu bangga sama Kayra.” Ucap ibu Kayra dengan Isak tangis.

Mereka semua melepas Kayra dengan ikhlas. Mawar putih nya kembali lagi ke tangannya. Kayra di makam kan di TPU dekat dengan rumahnya. Para penggemar sangat histeris, karena mereka tidak mengetahui jikalau penulis favorit nya telah mengidap penyakit yang begitu mematikan, karena Kayra tak pernah menunjukkan bahwa ia sakit, ia selalu menyembunyikan rasa sakit itu agar orang yang ia temui selalu bisa bahagia tanpa bersedih atau merasa kasihan terhadap dirinya. Ribuan mawar putih mengelilingi makam gadis cantik itu. Kayra selama hidupnya melakukan banyak kebaikan, yang menjadikan ia orang yang baik karena itu banyak sekali yang menyayanginya, para awak media ingin meliput pemakamannya. Namun, sesuai permintaan Kayra sebelumnya ia tak ingin ada kamera yang meliput pemakamannya. Ia ingin dikebumikan dengan tenang.

Gadis cantik itu telah pergi bersama mawar putih, selamanya.

Pesan yang terkandung

Mensyukuri apa pun yang kita miliki saat ini, termasuk tubuh yang sehat adalah hal yang paling penting untuk kita syukuri. Sosok Kayra ini memberi kita pelajaran untuk tidak menyerah akan kondisi terburuk sekalipun, ia menjalaninya dengan semangat, tak sekalipun ia menyerah. Menjalani hidup dengan ikhlas dan memaksimalkan kebaikan yang ia lakukan.

Selalu berbuat baik sekecil apa pun, karena kita tak pernah tahu kebaikan apa yang akan membawa kita ke surga-Nya. (Pemalang, 20 Februari 2023 Rika Sary)

 

 

Posting Komentar untuk "CERPEN - Until I Close My Eyes - Oleh : Rika Sary "

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress