Penulis: Muhammad Zaki Firmansyah
Servita Ramadhianti, akrab dengan nama panggilan Inyong yang lahir di Balikpapan, 7 Februari 1998. Sejak SMA, Inyong memang gemar menulis terutama menulis puisi. “Karena aku memang sering nulis sejak SMA, aku nulis puisi di laptop,” ucapnya. Berkat kepiawaiannya dalam menulis, ia pernah menjuarai sebuah lomba musikalisasi puisi. “Alhamdulillah juara ke-1 ketika kuliah,”. Menariknya, Inyong yang gemar menulis ini malah memilih jurusan Kimia MIPA di UIN Maulana Malik Ibrahim, “sayangnya orang tua gak merestui aku mengambil jurusan Sastra atau Ilmu Komunikasi saat itu,” terangnya.
Pasalnya, orang tua Inyong yakin sekali ia mampu menjalani kuliah di Kimia, “aku sering didelegasikan Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kimia, nilai kimia UANku juga mendapatkan nilai tertinggi di sekolah,” ujarnya. Usut punya usut, Inyong kecil dulu memiliki cita-cita untuk bekerja di perusahaan gas. Alhasil, restu orang tua diraih Inyong dengan mengambil jurusan Kimia MIPA dan ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pers mahasiswa di kampus.
Perempuan yang pernah menjadi juara 1 duta baca Kota
Bontang ini, mengaku bahwa kuliah adalah tempat berpikir. “Pokoknya selama di kampus aku banyak menemui pandangan
baru. Jadi lebih selektif untuk menata hidup kedepannya,”
katanya. Inyong juga berkata jika kampus bukan hanya berbicara tentang jurusan
saja, namun mampu menyampaikan pendapat yang kritis dalam segala hal.
Mendapatkan banyak pandangan baru, tentunya Inyong temukan ketika berdiskusi
dan debat bersama teman-temannya. Terlebih lagi ketika Inyong terpilih menjadi
Pemimpin Umum (2019) dan Pemimpin Redaksi (2020) Unit Aktivitas Pers Mahasiswa
(UAPM) Inovasi UIN Malang yang
menuntutnya lebih kritis dan berpikir majemuk.
Momen ketika Inyong terpilih menjadi Pemimpin Umum |
Semasa kuliah, Inyong aktif menjadi jurnalis. Jurnalis merupakan sebuah tantangan yang sangat berkesan. Inyong tertantang untuk menyelesaikan sebuah berita, “memotivasi aku untuk berusaha nyelesaiin berita,” ucapnya. Tak hanya itu, ketika menjadi jurnalis, otak dilatih dan diasah untuk berdiskusi. Mengembangkan sebuah gagasan menjadi topik yang relevan dengan menyambungkan pendapat antar jurnalis lainnya. Namun, ada hal yang dapat melatih kesabaran. Yups, menanti dan di-PHP oleh narasumber. Pasti rekan jurnalis sering mengalami ini, dimana narasumber janjian jam sekian namun baru hadir pukul sekian, itulah serunya menjadi seorang jurnalis.
Sekelumit Cerita Mahasiswi Kimia
Inyong
adalah aktivis kampus yang sering dikejar tugas-tugas kuliah yang banyak, “Ya, jurusan ini (Kimia MIPA) seperti hantu yang memburuku,
selesai sih cuma agak keos,” keluhnya. Namun, Inyong sangat bersyukur karena memiliki banyak dukungan dari orang
terdekatnya, “untungnya,
aku punya banyak dukungan disekitar termasuk orang tua dan teman," ujarnya. Mahasiswa tetaplah
mahasiswa, Inyong harus
bertanggung jawab terhadap jurusan yang telah dipilihnya.
Bukan anak MIPA kalau nggak mumet
dengan praktikum, laporan, praktikum, begitulah siklusnya. “Laporan tiap minggu dan laporan tulis tangan juga bikin pegel dan bergadang terus,” kesahnya.
Momen ketika Inyong melakukan suatu penelitian |
Mahasiswi satu ini memang sangat tahan banting, terutama mengerjakan skripsi. Ketika lockdown akibat virus COVID-19 ini, menjadi pengalaman unik yang mungkin tidak setiap generasi mengalami fase pandemi seperti ini. “Mulai dari lockdown gak ada kejelasan (pihak kampus) dan akhirnya pinjam kampus di Universitas Mulawarman Samarinda,” katanya. Pasalnya, Inyong sudah menunggu antrian penelitian di laboratorium sejak Maret 2020 hingga bulan Agustus 2020. Sayangnya, nasib mulus tidak sesuai hasil penelitiannya. Inyong mengalami beberapa kali kegagalan dalam penelitian yang membuatnya kecewa, “banyak keluar uang, waktu, tenaga dan pemikiran yang dikorbankan waktu itu,” jelasnya. Akan tetapi, kekecewaan itu terbayar lunas ketika dosen pembimbing dan penguji memberi nilai A pada skripsi Inyong, “Alhamdulillah aku dapat kabar dari dosen pembimbing bahwa nilai skripsiku lulus dengan nilai A,” ucapnya senang. Siapa coba yang tidak bangga bisa lulus dengan nilai sempurna? Sebuah perjuangan di jurusan Kimia yang terbayar setelah berjuang selama bertahun-tahun.
Masa Pandemi Harus Tetap Semangat
Masa pandemi membuat masyarakat menyesuaikan diri, tak terkecuali dengan Inyong. Selama pandemi, perempuan manis satu ini membantu kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya memiliki usaha peternak telur ayam omega 9. Inyong tangguh membantunya dengan cara memasarkan di media sosial dan mengatur penjualan secara daring. “Mengontrol terus supaya bagus, promosi online dan banyak lagi,”. Semua konsumen bisa melihat media sosial (instagram) lapaknya Inyong di telur_omega9btg.
Berkarya di masa pandemi tidak menyurutkan semangat Inyong, ia mampu menulis satu buah novel di platform online berbayar, “Alhamdulillah di ACC, sekarang tinggal tunggu bonus cair,” bahagianya. Semangat belajar seperti mengikuti internship selama pandemi juga ada dalam diri Inyong. Menunggu ijazah S1-nya keluar, Inyong melamar banyak internship, “aku lamar internship banyak banget! Syukurnya ada tiga yang diterima.” Mengisi waktu luangnya, Inyong mengikuti serangkaian kegiatan internship sebagai Penulis Daerah di Generasi Pesona Indonesia, Ahli Tata Bahasa di Social Connect dan content hunter di XD Entertainment.
Biodata
Nama: Servita Ramadhianti
Nama panggilan: Inyong
TTL: Balikpapan, 07 Februari 1998
Hobi: menulis, menyanyi, menari
Motto hidup: Jangan mudah ngeluh!
Pendidikan Formal:
- SDN 002 Balikpapan Tengah
- SMPN 3 RSBI Balikpapan
- SMAN 3 Bontang
- UIN Maulana Malik Ibrahim Malang jurusan Kimia
Pengalaman Organisasi:
- Duta Baca Kota Bontang 2015 sebagai Ketua Umum
- Forum Osis Kota Bontang sebagai Menteri Kemitraan
- HipHop Bontang sebagai Rapper
- STIVER Dance sebagai Popping Dancer
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia "HIMASKA HELIUM" UIN Malang sebagai Anggota Kekeluargaan Minat dan Bakat
- Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia Cabang Malang sebagai Anggota
- Unit Aktivitas Pers Mahasiswa (UAPM) INOVASI sebagai Redaksi Buletin 2017/2018
- Unit Aktivitas Pers Mahasiswa (UAPM) INOVASI sebagai Pemimpin Umum 2018/2019
- Unit Aktivitas Pers Mahasiswa (UAPM) INOVASI sebagai Pemimpin Redaksi 2019/2020
Judul FTV:
- Rockerwati Kepincut Babysitter Ganteng
- Sambal Cinta Level 29: “Nendang Pedasnya!”
- Gara-gara Skincare, Ingin Cantik Malah Burik
Posting Komentar untuk "Servita Ramadhianti, Lulusan Kimia yang Tertarik di Dunia Jurnalistik"