Penulis: Laila Maharani
Namanya Riani, seorang perempuan berdarah jawa, dengan pembawaan diri penuh ketenangan, kesederhanaan dan humble ini lahir pada tanggal 4 April 1997, di Desa Jati Datar, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah.
Di awal karir menulis ia sama seperti penulis pemula lainnya, belum terlihat eksis di dunia kepenulisan. Tapi kecintaannya di bidang menulis, juga kegigihannya dalam meraih mimpi, saat ini telah menjadi teman meniti jalan sebagai penulis. Sedikit demi sedikit semuanya itu telah dibuktikan dengan bergulirnya waktu. Cita-citanya ingin menjadi penulis skenario dan biografi.
Merasa belum mampu meraih dan hanya berjalan di tempat, ia mencoba banyak hal termasuk merambah dunia penerbitan. Mulai dari Penanggung jawab Lomba, admin, sampai akhirnya mendapat kepercayaan jadi pimpinan redaksi sejak tahun 2019 oleh pemilik penerbit indi yang baik hati. Tidak banyak yang ia harapkan awalnya. Sambil mencoba membobol dunia skenario yang belum berhasil ia capai, ia ingin cari pengalaman dan sekedar recehan buat beli pulsa. Ya, agar ia bisa terus mengirim tulisan dan memungut ilmu di grub menulis, teman, juga yang bertebaran di internet. Tapi siapa sangka pelan-pelan ia naik level.
2019 tak hanya awal pengalaman bergelut di bidang penerbitan tapi ia juga nyambi berlatih menulis profil dan artikel. Modalnya cuma semangat ambil setiap kesempatan. Hp jadul, itu cuma bonus. Karena meski sedang mati atau error dia bisa menulis di kertas. Hal itu menarik perhatian Endik Koeswoyo dan Dita Faisal untuk membantunya. Mengajaknya untuk menulis di 8 portal berita hingga memberinya laptop yang dikirim langsung ke alamat tempat tinggal Ria. Meski ia harus menebusnya dengan tulisan tapi ia tak keberatan, ia malah bersujud syukur. Sampai sekarang pun laptopnya ia maksimalkan untuk banyak hal.
Ria selalu antusias setiap diberi ilmu oleh Dita. Ilmu menulis artikel, profil biografi, dan apa saja, termasuk bagaimana menjadi kreator YouTube. Ia tidak pernah terpikirkan untuk apa tapi ternyata ilmu itu terpakai juga, sangat bermanfaat malahan. Ia bersyukur ketika datang kesempatan bergabung menjadi tim kreator, ia sudah punya bekal sedikit-sedikit dari Dita. Mulai dari cara berbicara dll ia pakai semua.
"Alhamdulillah, Allah melimpahkan orang-orang hebat di sekeliling saya. Saya terus berlatih, mudah-mudahan impian saya akan segera tercapai," ungkapnya.
Baginya, JPI benar-benar gerbang untuknya. Ia mengenal banyak teman dan kesempatan yang ia dapat. Silaturahmi berujung keberuntungan. Tak hanya Endik dan Dita, ia juga berteman baik dengan beberapa teman JPI yang kemudian mengenalkan banyak pengalaman baru. Mulai dari dibagi ilmu, diajak seminar dan kelas, dikenalkan dengan senior yang sangat mengayomi, diajak gabung menulis skenario, juga projek keren lainnya. Ia amat bersyukur dan berterima kasih kepada JPI dan member yang sudah berkenan membawanya menjelajah dunia baru yang lebih luas.
"Saya ibarat katak dan tempurung, dan menulis adalah cara membuka tempurung itu. Sedikit demi sedikit. Setiap kali sebelum menulis pasti harus membaca dan menonton dulu, oleh sebab itu pengetahuan, jaringan, dan wawasan pun juga bertambah. Semoga juga keberkahan dan rezeki kian bertambah pula. Aamiin."
Posting Komentar untuk "Protret Ria M, Pengejar Mimpi Menjadi Penulis Skenario Dan Biografi "