Isnani Qistiyah, Pecinta Buku Harian

 

Penulis: Kartika Endah P.

Isnani Qistiyah, akrab dipanggil Isna tinggal di Kota Lunpia, Semarang. Kesehariannya diisi dengan membaca sambil memanjakan camilan yang harus segera habis untuk berhenti ngemil. Sesekali nonton film, melengkapi hobinya.

Bekerja di perbankan, tidak membuatnya puas. Ingin beranjak dari zona nyaman sebagai karyawan, memutuskan resign dan menjadi direktur dalam usahanya sendiri. Terbersit keinginan membuka usaha kuliner. Membaca referensi, mencoba mencari wacana menu apa yang kekinian, pilihan jatuh pada pisang goreng dengan toping aneka rasa.

Setelah resign, merasakan enaknya bisa mengatur waktu, maka kembali aktif dalam komunitas bloger yang sudah lama diikuti. Pernah menjalankan job-job event bersama komunitas. Pengalaman yang kental, akhirnya menjadikannya sekarang memilih kerja freelance, diantaranya menjalankan job campaign layaknya influencer.

Penyuka warna hitam dan pastel ini suka menulis sejak SD, nulis diary ala anak-anak, yang menceritakan dengan lugas kejadian hari itu. Menulis diary punya keasyikan tinggi, muncul begitu saja setiap aksara mampu mewakili setiap kejadian. Perasaan yang tertumpah dalam setiap lembarnya, bukti bahwa rasa itu beraneka warna. Tak ayal lagi, sampai sekarang juga masih suka nulis diary.

Benarkah? Balasannya ketika mendapat pujian dari guru dan teman-teman sekolah SMP atas cerpen yang dibuat sebagai tugas pelajaran Bahasa Indonesia. Pujian yang menjadikannya cambuk, sejak itu menjadikannya menulis adalah kebutuhan. Hingga memberanikan diri mengikuti lomba menulis berbagai genre.

Bukti cairnya gagasan cerita tertuang dalam 15 buku antologi cerpen dan 9 buku antologi puisi. Keinginan melahirkan buku solo tetap menggebu, saat ini sedang dalam penyusunan.

Ingin kepo-in indahnya makna yang tersirat dalam setiap susunan aksaranya?

Cekidot di akun:

Blog : adindanenii.blogspot.com

Facebook : Isna

Instagram : @isnaaaq_

Twitter : @isnaaaq_

Kwikku : Isnani Q

Pemilik moto Nggak apa-apa capaianmu lambat, asal nggak berhenti 'bergerak' ini menutup wawancara melalui obrolan whatsApp dengan nasihat dalam moto hidupnya, bahwa setiap dari siapa pun janganlah pernah menyerah.(KEP)


Posting Komentar untuk "Isnani Qistiyah, Pecinta Buku Harian"

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress