SINOPSIS FTV REGULER“ADA HATI DI BALIK UDANG”


SINOPSIS FTV REGULER
“ADA HATI DI BALIK UDANG”


Cerita & Skenario
 Raya mipi
Endik koeswoyo





VERANDA (19 tahun) sudah siap di mobil. Ia baru saja ditantang oleh LARA (19 tahun) untuk balapan. Mereka berdua selalu saja saingan soal apapun. Tidak mau disebut pencundang, Veranda atau yang lebih akrab disapa Ve menerima tantangan itu. Sekalipun MILLI (19 tahun), sahabatnya sudah melarang, alhasil Milli keseret duduk di mobil bersama Ve. Saat Ve malaju mobilnya dalam kecepatan tinggi, Milli terusan mengoceh untuk nggak ngebut sampai Ve kehilangan konsentrasi, mobilnya melesat ke tepi. Lalu, tanpa sengaja ia menabrak ember-ember yang berisi udang di depan sebuah restoran. TRIAN (21 tahun), si pemilik udang kena omel pemilik restoran karna udang pesanannya sudah hancur semua. Itu artinya, Trian baru saja membuatnya rugi besar sampai membatalkan kerjasama mereka. Tepat saat itu, Ve diam-diam menarik tangan Milli untuk kabur. Sialnya, ia ketahuan sama IWAN (21 tahun), sahabat Trian yang kerja dengannya. Langsung tuh, mereka dicegat. Ve nggak boleh pergi sebelum membayar ganti rugi sebesar lima juta rupiah karna sudah menghancurkan udangnya, plus membuatnya kehilangan kerjasama dengan pemilik restoran. Sebenarnya sih uang itu bukan masalah buat Ve, tapi ia lupa nggak bawa uang cash. Ve sampai menyerahkan kartu mahasiswanya sebagai jaminan. Kalau sampai nanti sore ia nggak bayar hutang, Trian bisa mencarinya ke kampus. Sebut saja nama Veranda, semua anak kampus mengenalinya kok. Udah tuh, Ve tancap gas pergi.

Pulang ke rumah, bukannya bisa santai, Ve disambut pertengkaran orangtuanya. BU FARAH (45 tahun), Mama Ve meminta cerai dari PAK DANI (47 tahun), Papa Ve. Pak Dani akan mengabulkan perceraian itu asalkan hak asuh Ve diberikan padanya. Sebaliknya, Bu Farah menolak sampai menyuruh Ve memilih, ikut Mama atau Papa? Ve nggak mau mereka bercerai. Lebih baik ia hidup sendiri daripada harus memilih. Tapi Pak Dani nggak percaya Ve bisa hidup tanpa fasilitas yang selama ini diberikan padanya. Ve akan membuktikan. Ia pun menyerahkan semuanya, mulai dari kartu kredit, kunci mobil dan pergi tanpa uang sepersen pun. Ve kabur ke kontrakan Milli dan ngotot nggak mau pulang sampai Mama Papa berhenti bertengkar tentang perceraian mereka. Besoknya di kampus, Ve udah ditungguin sama Trian. Waduh! Ve lupa belum bayar hutang. Padahal udah ngumpet, tapi ketahuan juga karna anak-anak yang menunjukkan keberadaannya. Ve yang menolak ikut pun diseret paksa. Milli yang berniat teriak penculik pun dibungkam sama Iwan. Mereka berdua dibawa pergi dari kampus. Akhirnya, mobil Trian berhenti di sebuah ATM. Ve bisa mengambil uangnya sekarang dan membayar Trian. Waduh! Semua kartu kredit Ve kan udah disita Papanya. Putar otak tuh, Ve berpura-pura dompetnya ketinggalan. Takut Ve menipunya lagi, Trian menahan Milli sebagai jaminan.

Kepepet, Ve menghubungi DIGO (23 tahun), pacarnya untuk pinjam uang dan janjian ketemu di sebuah cafe. Digo datang sih bawa uang, tapi ia malah datang bersama Papa Ve. Digo membujuk Ve untuk pulang bersama Papanya. Ve jadi marah karna Digo tidak memihak padanya. Sebenarnya sih bukan salah Digo juga. Sebagai karyawan di perusahaan Papa Ve, tentu saja Digo harus menuruti semua perintah Pak Dani, bosnya. Bahkan, Digo yang berniat mengejar Ve yang kabur ditahan Pak Dani. Ia ingin melihat sampai kapan anaknya itu bisa bertahan di luar sana tanpa uangnya? Ve jadi dilema. Mau kabur dari Trian, tapi gimana dengan nasib Milli? Ve pun nemuin Trian dan bilang nggak punya uang. Sebagai gantinya, ia mau disuruh  kerja apa saja untuk membayar hutangnya. Bukannya kasihan, Trian malah meledek dan beranggapan Ve pasti cuma cewek biasa yang berlagak seperti anak orang kaya, sok punya mobil mewah padahal pinjaman. Ve mau marah sih, tapi jika dipikir lagi lebih baik Trian nggak tahu apa-apa tentang masalah pribadi keluarganya. Trian pun memutuskan, Ve harus bekerja dengannya di tambak udang. Setiap bulan, gaji Ve akan dipotong setengah untuk membayar hutang. Ve pengen nolak, seumur-umurnya ia nggak pernah kerja, mau apa saja tinggal minta uang Papanya. Tapi Milli membujuknya menerima tawaran itu. Lumayan digaji setengah buat bayar kontrakan, buat makan sehari-hari. Ve setuju sih asalkan Milli juga ikut kerja dengannya.

Di hari pertama kerja, Ve sudah bertingkah. Mulai dari dandan kece, pakai high heels segala kayak mau pergi kencan. Yang ada, Ve terpeleset dan jatuh ke dalam pelukan Trian. Trus, pas mau memindahkan udang dari kolam ke ember, Ve langsung kabur. Ia kan alergi udang sampai bersin terus. Eh, Trian malah berpikir Ve sengaja membuat alasan biar nggak disuruh kerja. Di luar dugaan, Ve tiba-tiba pingsan dan membuat semua orang panik, termasuk BU TIAS (47 tahun), Bunda Trian yang lalu merawat Ve sampai sadar. Bunda mewanti-wanti agar Trian bersikap baik sama Ve. Bagaimana pun caranya Trian harus bisa menyembuhkan alergi Ve terhadap udang. Trian yang patuh pada Bundanya pun menurut saja. Melihat sikap Trian yang melunak membuat Ve mengambil kesempatan berpura-pura masih sakit biar nggak disuruh kerja. Trian jadi punya ide, dengan bangganya ia memuji Milli yang semangat banget kerjanya, trus bisa disuruh ini-itu, nggak ngeluh, nggak kayak sabahatnya yang nggak bisa apa-apa, trus takut sama udang lagi. Mendengar itu, Ve merasa terhina. Ia nggak takut sama udang, tapi alergi! Pokoknya Ve akan buktiin, ia juga bisa kerja. Ve sudah siap tuh dengan masker, sarung tangan panjang biar alerginya nggak kambuh. Dengan semangatnya, ia bantuin Milli kerja. Berhasil deh rencana Trian.
Di lain hari, Ve menemani Trian mengantar pesanan udang ke sebuah restoran. Sialnya, Ve malah ketemu Lara di restoran itu. Bisa ditebak, Lara pun mengeluarkan caci makinya. Kemana Ve yang selama ini selalu tampil modis? Keluarga Ve bangkrut? Kasihan banget. Nggak tahan lagi, Ve mengacak-ngacak rambut Lara, berantem deh mereka berdua. Untung saja, PUTRA (23 tahun), pemilik restoran datang membantu Trian melerai pertengkaran mereka. Lara mengadu pada Putra kalau Ve-lah yang salah. Sebaliknya, sekalipun Lara adalah adiknya, Putra tidak percaya begitu saja karna ia kenal sifat adiknya itu yang selalu membuat keributan. Meskipun kakak adik, sikap Putra dan Lara beda jauh. Putra bisa bersikap dewasa dan malah ia meminta maaf pada Ve atas sikap kasar Lara. Karna Putra tidak memihaknya, Lara beralih pada Trian dan memelas agar membelanya sampai pura-pura sedih dan bergelayut manja di lengan Trian. Barulah Ve tahu, ternyata Trian dan Lara sudah sahabatan sejak kecil. Masalah pun selesai dengan Lara dan Ve yang dipaksa saling minta maaf.

Besoknya di kampus, Ve tiba-tiba menjadi sorotan. Anak-anak berbisik di belakangnya. Ternyata itu ulah Lara yang menempelkan foto-foto Ve lagi kerja di tambak udang. Betapa malunya Ve sampai bolos kuliah berhari-hari. Milli yang berusaha membujuk pun diabaikan sampai akhirnya Ve dengar nasihat Bunda yang membuatnya semangat lagi. Nah, hinaan dan cacian Lara nggak mempan lagi. Malahan dengan bangganya Ve mengatakan, ia nggak pa-pa kerja di tambak udang, daripada harus pamer mobil mewah ataupun banyak duit hasil minta-minta sama orangtua. Hal itu justru membuat Lara memanas. Ditambah lagi, setiap kali ia mampir ke rumah Trian, Trian selalu sibuk di tambak udang bersama Ve. Lara jadi cemburu sampai modus pengen bantuin Trian juga. Eh, bukannya bantuin, Lara malah sengaja mendorong Ve sampai tercebur ke kolam. Ia tahu tuh, Ve alergi udang. Sebaliknya, nggak terjadi apapun. Yang ada, Ve jadi teriak kegirangan. Sepertinya, alerginya terhadap udang sudah sembuh. Karna kegirangan Ve sampai memeluk Trian, walaupun akhirnya mereka jadi salah tingkah.

Di lain hari, Ve terpaksa berdua sama Milli ngantarin pesanan udang ke restoran Putra karna Trian ditahan sama Lara dengan alasan pengen diajarin cara mengurus tambak udang. Sialnya, Ve nggak sengaja ketemu Digo di sana. Takut ketahuan, Ve berpura-pura cuma mampir buat makan siang. Tapi buru-buru Digo mengajaknya ke restoran lain. Di restoran itu kan menu spesialnya masakan dari udang, sementara Ve alergi udang. Ya udah, daripada kebongkar dan Digo ngadu ke Papanya, Ve menurut saja. Sebaliknya, Milli yang ditugasin menjaga mobil pick up malah sibuk tebar pesona sama Putra dengan tingkah polosnya. Sialnya lagi, saat Ve kembali, udang-udang mereka, plus mobil pick up-nya menghilang. Saling salah menyalahkan deh Ve dan Milli sampai Milli ngambek, terus ngabur. Ve yang ditinggal sendiri harus menerima kemarahan Trian. Jika nggak ada mobil pick up, otomatis Trian nggak bisa lagi ngantar pesanan udang. Trian nggak mau tahu, Ve harus ganti rugi semuanya. Ve pun pergi dan janji akan balik lagi untuk membayar hutangnya. Sebaliknya, Trian jadi panik. Putra menelponnya berkali-kali menanyai udang pesanannya. Soalnya tuh, Putra udah ngasih uang muka untuk setengah tahun ke depan. Karna Putra jugalah, tambak udang Trian bisa bertahan. Untungnya, Lara berlagak bak malaikat dengan bilang kalau ia yang akan bicara pada Putra. Dan benar saja, masalah selesai dengan mudah.

Saat itulah, Lara jujur kalau ia suka Trian dan berharap mereka bisa lebih daripada sahabat. Trian bingung, tapi Bunda setuju kalau mereka pacaran. Selama ini, keluarga Lara sudah banyak membantu mereka, masa iya Trian nggak mau melakukan satu hal saja yang bisa membuat Lara bahagia. Mendengar itu, Trian pun menerima cinta Lara. Lara yang bahagia itu lalu mengajak Trian makan di restoran Putra. Di luar dugaan, mereka bertemu Ve yang sekarang kerja sebagai pelayan di restoran itu. Langsung tuh, Lara protes pada Putra kenapa ia memperkerjakan musuhnya? Sebaliknya, Lara jadi sewot mendengar Putra terus saja mengatakan hal baik tentang Ve. Sepertinya Putra menyukai Ve sampai mengancam kalau sampai Lara menganggu Ve lagi, Putra akan batalin kerjasamanya dengan Trian. Nggak berhenti di situ. Lara dengan sengaja mengumumkan kalau ia akan mentraktir semua pengunjung hari ini sebagai perayaan hubungannya dengan Trian. Entah kenapa, Ve tidak suka mendengarnya dan diam-diam pergi dari situ. Tepat saat itu, Ve tanpa sengaja menabrak seseorang yang ternyata adalah Mamanya. Ve dipaksa ikut Mama pulang karna Mama nggak terima jika Ve kerja jadi pelayan. Ve nolak, kecuali kalau Mama mau baikan sama Papa. Tapi kemudian Mama cerita alasan kenapa ia meminta cerai karna Papa ketahuan selingkuh. Ve nggak bisa tinggal diam, ia akan mencari tahu siapa selingkuhan Papanya. Tapi sebelum itu, Ve meminta sejumlah uang untuk membayar hutangnya pada Trian.

Dalam perjalanan ke rumah Trian, Ve nggak sengaja ketemu Iwan yang sedang dikejar penagih hutang. Nggak mau Iwan sampai terluka, Ve membayar semua hutangnya. Bukannya bilang makasih, Iwan malah minta maaf karna ialah yang menyembunyikan mobil pick up Trian atas perintah Lara. Ia nggak punya pilihan lain karna keluarganya punya banyak hutang dan Lara janji akan membantu melunasi semua hutangnya. Sebenarnya ia sudah janjian mau ketemuan sama Lara, tapi keburu penagih hutang datang lebih dulu, makanya ia kabur. Mereka pun menjebak Lara. Trian datang tepat waktu saat Lara menyerahkan sejumlah uang pada Iwan dan memintanya tutup mulut. Trian marah besar sampai mutusin Lara, sekalipun Lara sudah mengaku salah dan mengembalikan mobil pick up-nya. Sebagai permintaan maaf, Trian menganggap lunas semua hutang Ve. Tapi, apa Ve mau kembali kerja dengannya? Ve mau jawab, tapi keburu Digo datang mengajaknya pergi. Mengetahui Ve sudah punya pacar, Trian patah hati. Sebenarnya sih, Ve sengaja ikut Digo demi mencari informasi siapa selingkuhan Papanya. Tapi Digo bilang, ia nggak tahu dan ngotot minta Ve untuk tinggal bersama Papanya. Ve jadi bete, trus ngabur lagi. Bahkan nih, karna nggak tahu mau ngapain, Ve nemuin Trian dan balik kerja di tambak udang.

Mengetahui Ve kerja kayak gitu, Digo nggak tinggal diam. Kebetulan sekali, Digo mengetahui kalau Papa Ve ada kencan bersama seorang wanita di sebuah restoran. Dengan alasan itulah, Digo membujuk Ve ikut bersamaya. Tepat saat itu, Iwan datang menemui Trian dan cerita, ia lihat Bunda kencan sama seorang pria. Soalnya tuh, selama ini Trian juga curiga kalau Bunda sudah menemukan pengganti almarhum Ayahnya. Di luar dugaan, ternyata Bunda kencan sama Papa Ve. Lho? Ve yang tidak terima pun menghina Bunda sebagai pelakor. Sebaliknya, Trian tidak terima Bundanya dihina seperti itu. Cek-cok deh mereka berdua sampai akhirnya Mama Ve datang dan membawanya pergi. Setelah itu, Papa Ve menjelaskan kalau dari awal Mama Ve salah paham. Bunda Trian cuma teman SMA-nya, mereka tadi nggak sengaja ketemu. Langsung tuh, Ve mengatakan kalau Digo-lah yang cerita padanya. Mengetahui Digo terlibat, Papa Ve berniat memecatnya, tapi kemudian Digo memohon sampai bilang kalau ia melakukannya karna takut kehilangan Ve. Selama ini, Mama Ve nggak pernah setuju mereka pacaran dan selalu menganggapnya cuma memamfaatkan Ve saja. Beda dengan Papa Ve yang sangat mendukung hubungan mereka. Karna itulah Digo berniat memisahkan mereka dan berharap Ve memilih tinggal bersama Papanya. Dengan begitu, posisi Digo akan aman. Ve marah besar. Ve tahu, sebenarnya Papa menjanjikan posisi general manager di kantor jika Digo berhasil membujuk Ve tinggal bersama Papanya. Digo pun kehilangan Ve, plus pekerjaannya.

Masalah selesai sih, tapi Ve bingung gimana caranya minta maaf sama Trian dan Bunda? Tiba-tiba Ve punya ide dan nemuin Putra. Sialnya, Milli muncul dan salah paham ketika melihat Ve megangin tangan Putra. Makin bete tuh Milli sama Ve. Nggak mau kehilangan sahabatnya itu, Ve lalu menjelaskan tadi itu ia cuma refleks karna Putra bersedia bantuin Ve baikan sama Trian. Terus terang tuh Ve mengakui perasaannya pada Trian. Milli pun bersedia membantu. Kalau Ve sama Trian kan, otomatis Milli bisa sama Putra. Milli dan Putra lalu menemui Trian dan cerita kalau Ve kecelakaan pas balapan sama Lara. Shock dong Trian, apalagi setelah mendengar dari Bunda tentang kesalahpahaman kemarin. Bunda sudah baikan sama Mama dan Papa Ve. Pokoknya Trian juga harus baikan sama Ve. Langsung tuh, Trian tancap gas menemui Ve. Ternyata Trian dikibulin, Ve nggak kecelakaan, malahan Ve baru saja mau mulai balapan. Tapi kemudian Trian melarangnya, takut bercandaan mereka menjadi kenyataan. Lho, emangnya Trian siapa pakai ngelarang segala? Pacar Ve, kata Trian. Itupun kalau Ve mau menerimanya sebagai pacar. Dengan malu-malu, Ve mengangguk setuju.

-SELESAI-


KARAKTERISASI PEMAIN :
  1.  VERANDA (19 tahun)Cantik, anak orang kaya, populer di kampus, suka balapan. Sialnya Ve nggak sengaja menabrak udang-udang milik Trian yang membuatnya harus bekerja dengan Trian untuk mengganti semua kerugian. Ia pacaran sama Digo, tapi akhirnya ia malah jatuh cinta dengan Trian.
  2.  TRIAN (21 tahun)Ganteng, anak pemilik tambak udang. Nggak sengaja berurusan dengan Ve yang membuat mereka saling jatuh cinta.
  3.  DIGO (23 tahun)Pacar Ve, sekaligus karyawan di perusahaan Papa Ve. Sayang sama Ve, tapi ada maunya.
  4.  LARA (19 tahun)Rival Ve di kampus, suka ngajak Ve balapan, teman Trian dari kecil. Nggak suka banget sama Ve yang dianggapnya merebut Trian darinya sampai berkomplot sama Iwan untuk memisahkan Ve dan Trian.
  5.  MILLI (19 tahun)Sahabat Ve, baik, polos dan selalu ada buat Ve. Suka sama Putra.
  6.  PUTRA (23 tahun)Kakaknya Lara, naksir sama Ve. Tapi sayang, cintanya bertepuk sebelah tangan.
  7.  IWAN (21 tahun)Sahabat Trian. Iwan sempat bantuin Lara untuk memisahkan Ve dan Trian, tapi akhirnya ia sadar dan minta maaf.


Endik Koeswoyo
Endik Koeswoyo Scriptwriter. Freelance Writer. Indonesian Author. Novel. Buku. Skenario. Film. Tv Program. Blogger. Vlogger. Farmer

1 komentar untuk "SINOPSIS FTV REGULER“ADA HATI DI BALIK UDANG”"

Anonim 15 Januari 2021 pukul 13.36 Hapus Komentar
Kok bagus sih ceritanya lucu hehehe..baru kali ini baca cerita bagus bagus bagus top :D jd penasaran pengen ntn ftvnya
www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress