SINOPSIS FTV REGULER
RUJAK CINTA RASA 2 M (MASAM MANIS)
Ide Cerita
Diah PS
Penulis Skenario
Endik Koeswoyo
Airima Queensha (20 tahun) biasa disapa Rima, gadis cantik yang dipaksa Bu Ami (45 tahun), ibunya, untuk menggantikan pekerjaannya sebagai
pendamping tamu karaoke. Sebenarnya Rima tidak menyukai pekerjaan itu. Saat
baru akan dikenalkan pada bos pemilik karaoke, Rima yang sudah berdandan
feminim lengkap dengan sepatu high hells, diam-diam kabur dari tempat karaoke.
Rima terpaksa melepas sepatunya agar bisa berlari cepat menghindari kejaran
security tempat karaoke.
Pada saat
berlari itulah Rima bertemu Ruly (24
tahun)di pinggir jalan. Rima mengira Ruly tukang ojek mangkal, langsung duduk
di jok belakang motor Ruly. Ruly menjelaskan bukan tukang ojek. Rima tak
peduli, terus memaksa Ruly menghidupkan mesin motornya. Ruly terpaksa menuruti
perintah Rima. Setelah dirasa cukup aman dari kejaran security, Rima memaksa
Ruly menghentikan laju motornya. Ruly heran dengan kelakuan Rima yang seenaknya
saja menyuruh-nyuruh orang. Sempat terjadi adu mulut antara Rima dan Ruly. Rima
melempar uang sebagai ganti ongkos menumpang di motornya. Kemudian segera meninggalkan
Ruly yang masih mendumel kesal.
Di rumah, Bu
Ami memarahi Rima. Rima tetap kekeh tak mau menggantikan pekerjaan Bu Ami yang
akan pensiun kerja karena faktor usia. Bu Ami mengultimatum Rima jika dalam
waktu seminggu Rima tak berhasil mendapatkan penghasilan sendiri, mau tak mau Rima
harus bekerja di tempat karaoke.
Keesokan
harinya, Rima mendatangi rumah Yuni
(20 tahun), sahabatnya. Rima mengeluhkan masalahnya. Yuni yang selama ini
berjualan rujak keliling menawarkan Rima berjualan rujak. Karena Yuni sudah
diterima bekerja sebagai cleaning servis. Rima menerima tawaran Yuni. Sebelum
terjun sendiri, Yuni mengajari Rima cara
berjualan rujak keliling.
Hari pertama
Rima berjualan rujak keliling. Awalnya Rima masih belum terbiasa mendorong
gerobak rujak sambil berkeliling. Sepanjang berkeliling, Rima menjadi pusat
perhatian mata-mata genit kaum lelaki. Salah satunya Wawan (27 tahun), pemuda perlente yang sejak lama naksir Rima.
Wawan kerap menggoda dan mengganggu Rima yang sedang berjualan.
Hari-hari
selanjutnya, Rima sengaja berpenampilan tomboy agar bisa leluasa berjualan,
namun tetap saja Wawan mengenali dirinya. Bahkan Wawan sampai mengikutinya
hingga Rima terpaksa mendorong gerobaknya dengan lebih cepat untuk
menghindarinya. Dan saat hendak menyebrang, Rima langsung nyelonong tanpa lihat
kanan kiri. Bersamaan itu dari arah seberang sebuah mobil terpaksa mengerem
mendadak untuk menghindari menabrak gerobak rujak Rima. Rima terkejut dan
refleks terjatuh di aspal jalanan. Seorang wanita bergaya sosialita, Iren (27 tahun), turun dari mobil,
memaki dan memarahi Rima yang sembarangan menyebrang. Belakangan Ruly juga
turun dari mobil Iren dan menegur kesalahan Rima. Begitu melihat Ruly, Rima
langsung teringat kejadian tempo hari saat ia menumpang motor Ruly. Beberapa
saat kemudian Wawan tiba di lokasi kejadian, mencoba sok membantu Rima, namun
ditepis dan ditolak mentah-mentah oleh Rima. Rima malas berurusan panjang
dengan Iren, Ruly dan Wawan dan lebih memilih melanjutkan mendorong gerobak
rujaknya.
Rima akhirnya
bisa membuktikan pada Bu Ami sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Namun
Bu Ami tetap tidak setuju Rima berjualan rujak keliling. Bu Ami mengatakan
bahwa Rima bisa saja mendapat penghasilan lebih jika saja mau memanfaatkan
wajah cantiknya. Tapi Rima tak memedulikan perkataan Bu Ami. Rima tetap
berjualan rujak keliling
Suatu hari,
saat Rima sedang mangkal di dekat area perkantoran, gerobak dagangannya
tiba-tiba dipindahkan Ruly karena menghalangi motornya yang hendak dikeluarkan
dari tempat parkir. Rima sewot, tak terima gerobaknya dipindahkan seenaknya
tanpa minta ijin terlebih dahulu. Ruly tak terlalu menanggapi ocehan Rima
karena sedang buru-buru. Ruly langsung saja menaiki motornya.
Pekerjaan Ruly
sebagai fotografer lepas di sebuah kantor advertising membuatnya sering mobile
mencari momen yang unik untuk diabadikan. Suatu siang, Ruly mendengar teriakan
minta tolong. Ruly melihat di pinggir jalan, Rima sedang diseret paksa oleh
Wawan. Ruly berteriak mengingatkan Wawan. Wawan tak terima dan menantang duel
Ruly, meskipun sebenarnya nyali Wawan ciut. Ruly baru akan meladeni Wawan, tapi
keburu dicegah Rima. Rima malah memarahi Ruly yang tak bisa mengontrol emosinya.
Ruly yang merasa tak dihargai niat baiknya jadi menyesal ingin menolong Rima.
Keduanya jadi berdebat panjang. Tanpa sepengetahuan mereka, Wawan diam-diam
kabur. Bersamaan itu mobil Iren melintasi jalanan tersebut, dan mencoba
menghentikan perdebatan antara Ruly dan Rima. Begitu melihat Iren, Rima
langsung angkat kaki karena malas berurusan dengan wanita sombong itu.
Ruly sering menyetorkan
hasil bidikan fotonya ke kantor di mana Rima sering mangkal berjualan di sana.
Karena itulah Rima jadi sering bertemu Ruly, bahkan sampai hafal dengan ciri
khas motornya. Namun sikap Ruly selalu acuh jika berpapasan dengan Rima. Bahkan
ketika ditawari untuk membeli rujak, Ruly menggeleng dan mengatakan bahwa ia tidak
suka makan rujak.
Suatu sore, setelah melayani pembeli, Rima
mencoba duduk-duduk santai di jok motor Ruly sambil mengagumi motor Ruly yang
keren. Di saat bersamaan Ruly dan Iren, bos Ruly di kantor tersebut, berjalan
ke arah parkiran dan sempat memergoki kelakuan Rima. Iren menuduh Rima ingin
mencuri motor Ruly. Sebab belakangan ini banyak kejadian motor hilang dicuri di
tempat parkir. Rima berusaha membela diri. Iren tak percaya, lantas bersama
Ruly menggiring Rima ke ruang security kantornya.
Di ruang
security, Rima diintrogasi petugas keamanan. Iren dan Ruly tetap mengawasi. Rima
berulang kali menjelaskan cuma berjualan rujak, tidak ada niat untuk mencuri. Yuni
yang kebetulan lewat ruang security, dari pintu yang terbuka setengah melihat
Rima sedang diintrogasi petugas keamanan. Yuni penasaran dan menanyakan perihal
Rima dibawa ke ruangan tersebut. Setelah mengetahui permasalahannya, Yuni pun
mengklarifikasi bahwa Rima adalah temannya. Iren tak percaya, lalu menyuruh
Yuni melepas topi dan melepas kemeja yang dipakai Rima. Untungnya Rima masih
memakai daleman kaus oblong. Iren juga memerintahkan Yuni memeriksa saku celana
Rima, mengira ada benda yang disembunyikan yang bisa digunakan untuk alat bantu
mencuri motor.
Ruly terpana begitu
melihat penampilan Rima yang nampak feminim sekarang dengan rambut panjang yang
tergerai indah. Ruly langsung teringat pertemuan kali pertama ia dan Rima tempo
hari. Ruly yakin Rima tidak seperti yang dituduhkan Iren, akhirnya di tempat
yang terpisah meminta Iren untuk mencabut tuduhan itu. Iren agak kesal karena
kali ini Ruly lebih pro pada Rima. Ia jadi benci pada Rima.
Begitu Rima
menghampiri gerobak rujaknya, Rima terkejut karena dua ban roda gerobaknya
kempes. Saat yang bersamaan ada razia PKL liar oleh petugas satpol PP. Rima
panik, tidak bisa mendorong gerobaknya kabur menghindari razia tersebut,
akhirnya mau tak mau petugas satpol PP mengangkut gerobaknya. Rima berusaha
menjelaskan, tapi tak ditanggapi. Ruly sempat melihat kejadian itu. Di hatinya
muncul rasa kasihan pada Rima. Dengan sigap, Ruly menawarkan bantuanya untuk
membonceng Rima mengikuti mobil satpol PP. Kali ini, Rima yang sudah kepepet
tidak bisa menolak bantuan Ruly.
Akhirnya,
dengan dibantu oleh Ruly, gerobak rujak Rima dikembalikan. Bahkan Ruly sampai
menyewakan mobil pick up untuk mengantar gerobaknya ke rumah Yuni. Rima
berterima kasih pada Ruly. Ruly hanya tersenyum dan langsung pamit tanpa
berkomentar apapun.
Esoknya, Ruly
tak melihat Rima mangkal berdagang di tempat parkir seperti biasanya. Ruly berusaha
keliling mencari tahu keberadaan Rima. Ternyata Rima mangkal berjualan agak
jauh dari kantornya. Dari kejauhan, Ruly memerhatikan aktifitas Rima yang
sedang melayani pembeli. Saat itu Wawan datang, seperti biasa menggoda dan
mengganggunya. Wawan berpura-pura mengatakan di topi Rima ada ulatnya sehingga
refleks Rima membuka topinya dan rambutnya pun jadi tergerai indah. Melihat hal
itu, spontan Ruly langsung memfoto Rima dalam berbagai pose. Tahu cuma
dibohongi, Rima makin kesal dengan Wawan dan bersikap acuh padanya meskipun
Wawan terus merayu dengan gombalnya dan memaksa agar Rima mau jadi pacarnya.
Mendadak Ruly
jadi ilfil melihat adegan tersebut dan berinisiatif menghampiri gerobak Rima.
Melihat kedatangan Ruly, keduanya terkejut. Wawan mengira Ruly mau mengajak
duel yang tempo hari tertunda. Wawan pun segera hengkang dan pamit dengan
alasan tak mau berurusan lagi dengan Ruly. Rima lega si pengganggunya pergi,
namun jadi heran mengapa Ruly mendatanginya. Bahkan dengan santainya Ruly langsung
pesan dan minta dibuatkan rujak. Seingat Rima, Ruly pernah bilang bahwa ia tidak
suka makan rujak. Tapi mengapa sekarang mau beli rujaknya. Rima semakin heran
melihat Ruly langsung saja mencicipi rujak buatan Rima. Apalagi saat Ruly mengatakan
bahwa rujaknya ternyata masam manis enak, Rima jadi tersanjung.
Hari-hari
selanjutnya Ruly kecanduan rujak serut buatan Rima dan selalu mampir serta
makan rujak dengan ditemani Rima sambil mengobrol hal apapun meskipun kerap
kali mereka selalu tak sepaham lantaran berbeda pendapat. Ruly tetap cool
menutupi perasaan tertariknya pada Rima. Rima berusaha menjaga sikap agar Ruly
bisa menjadi pelanggan rujak setianya.
Dari dalam
mobilnya, ketika melewati tempat Rima mangkal berjualan, Iren sering melihat
keakraban hangat yang mulai terbina antara Ruly dan Rima. Iren jadi cemburu
melihat kedekatan mereka. Sebenarnya Iren sudah memendam rasa suka pada Ruly.
Iren merasa hadirnya Rima dalam kehidupan Ruly bisa menjadi penghalang
kedekatan yang sedang ia bangun dengan Ruly.
Suatu ketika,
salah satu klien Iren sedang mencari bintang iklan sebuah produk makanan. Iren
sempat menawarkan beberapa foto-foto model yang dikenalnya. Tapi kemudian, terbesit di benak Ruly untuk merekomendasikan
Rima sebagai calon modelnya kepada kliennya. Ruly pun memperlihatkan foto-foto
Rima dalam berbagai pose kepada klien tersebut. Sang klien akan
mempertimbangkannya terlebih dahulu. Iren tak memungkiri jika peluang Rima
terpilih sebagai bintang iklan cukup memungkinkan jika dillihat dari segi
penampilan fisik dan wajah cantik naturalnya.
Sementara itu,
Bu Ami tak lagi memaksa Rima untuk bekerja di tempat karaoke. Padahal Bu Ami
sudah tidak bekerja lagi. Namun masalah baru muncul saat Bu Ami mengungkapkan
bahwa seorang pelanggannya bernama Pak
Ronal (50 tahun), menyukainya dan berniat
menikahinya. Rima tidak setuju Bu Ami menikah lagi dengan Pak Ronal atau lelaki
manapun.
Dua hari
kemudian Bu Ami mengajak Pak Ronal datang ke rumah untuk mengenalkan Rima padanya.
Mereka bertiga awalnya mengobrol ringan hingga saat Pak Ronal mulai bicara
menjurus ke arah pernikahan, Rima langsung saja menegaskan bahwa ia tak mengijinkan
ibunya menikah lagi dengan lelaki manapun. Bu Ami terkejut dan malu dengan pernyataan
Rima. Usai memberi pernyataan itu, Rima pamit keluar. Malam itu Rima sengaja
menginap di rumah Yuni karena tak mau berdebat soal Pak Ronal dengan ibunya.
Esok pagi,
Rima ijin tak berjualan dulu pada Yuni dan tetap berada di rumahnya. Sore hari,
Yuni pulang diantar Ruly yang sengaja ingin menemui Rima lantaran kangen. Rima jadi
terhibur dengan kedatangan Ruly. Akhirnya, setelah dibujuk Yuni, Rima mau
pulang. Ruly bersedia mengantar Rima pulang.
Setibanya di
rumah, Rima sempat mengenalkan Ruly pada Bu Ami. Semula Bu Ami ingin memarahi
Rima, tapi diurungkan begitu Ruly menjelaskan maksud kedatangannya sekalian
juga meminta restu Bu Ami agar mengijinkan Rima mengikuti audisi calon bintang
iklan. Dengan senang hati Bu Ami mengijinkan. Sementara Rima sendiri masih
bimbang dengan tawaran Ruly.
Pada akhirnya Rima
tak terpilih sebagai bintang iklan. Rima tak kecewa, justru Bu Ami yang kecewa
dan marah pada Ruly. Bu Ami mengira hal itu sebagai modus Ruly untuk upaya
pendekatan dengan Rima. Bu Ami sempat melarang Rima bergaul dengan Ruly. Namun
tanpa sepengetahuan Bu Ami, di luar rumah, Ruly dan Rima masih sering bertemu
dan mengobrol. Benih-benih cinta mulai bersemai di hati keduanya. Kedekatan
Ruly dan Rima semakin membuat Iren gusar dan cemburu.
Ruly merasa
hubungannya dengan Rima mulai menjajaki lebih serius. Ruly pun mengajak Rima
untuk dikenalkan pada ayahnya. Betapa terkejutnya Rima begitu mengetahui ayah
Ruly adalah Pak Ronal. Rima seakan tak percaya dan segera pamit pulang. Ruly
heran dengan perubahan sikap Rima. Pak Ronal pun akhirnya menjelaskan yang
sebenarnya pada Ruly. Ruly tehenyak kaget. Sejak itu perlahan Rima mulai
menjaga jarak dengan Ruly. Mengetahui hubungan Ruly dan Rima agak renggang,
Iren mencoba memengaruhi Ruly dengan memifnah Rima dan ibunya yang sama-sama
mengincar lelaki berduit untuk dipacarinya. Namun Ruly tak terpengaruh. Iren
jadi kesal.
Di akhir
cerita, Pak Ronal mengalahkan egonya, demi membuat Ruly bersatu kembali dengan
Rima. Begitu pula dengan Bu Ami yang sudah menyadari kesalahannya, bisa
menerima alasan Pak Ronal tidak jadi menikahinya. Ruly akhirnya tahu dalang
dibalik gagalnya Rima sebagai bintang iklan adalah karena ulah licik Iren. Iren
juga yang menyuruh orang untuk menggembosi roda geroba Rima. Namun Ruly
bersyukur sebab ternyata Rima tak mau memanfaatkan wajah cantiknya untuk menjadi
model bintang iklan. Rima lebih memilih berwirausaha. Dengan uang pesangon Bu
Ami, Rima bekerja sama dengan Yuni, membuka kedai rujak. Ruly pun mengusulkan nama kedai rujak tersebut
dengan nama ‘Rujak Cinta’. Rima menyetujui. Dengan kemampuan fotografernya, Ruly
membantu mempromosikan dan meminta Rima sendiri sebagai model untuk mempopulerkan
dan mengiklankan kedainya. Terakhir, Ruly mengatakan meski tak jadi bintang
iklan, tapi Rima sudah menjadi bintang di hatinya. Semua tersenyum bahagia.
-SEKIAN-
KARAKTERISASI PEMAIN
1. Rima (20 tahun)
Cantik, kulit
putih, rambut panjang hitam lebat, rajin, berjualan rujak keliling, lebih
senang berwirausaha daripada kerja di karaoke atau jadi model/bintang iklan,
punya kemauan keras, idealis, suka memakai topi, sengaja berpenampilan tomboy
agar tak jadi pusat perhatian mata-mata genit lelaki.
2. Ruly (24 tahun)
Tampan, gagah,
tinggi, macho, cool, fotografer lepas di kantor advertising, suka mengendarai
motor khas lelaki, agak cuek jika belum kenal.
3. Yuni (20 tahun)
Sahabat Rima,
baik, penolong, sebelumnya pernah berjualan rujak keliling, kerja sebagai cleaning
service di kantor jasa periklanan, sekantor dengan Iren dan Ruly.
4. Wawan (27 tahun)
Perlente,
rambut klimis, naksir Rima, senang keluyuran mengikuti Rima berjualan, raja
gombal, suka menggoda dan menggangu Rima, bernyali ciut.
5. Bu Ami (45 tahun)
Ibunya Rima,
tinggi langsing, berpenampilan modis, single parent, kerja sebagai pendamping
tamu karaoke, sangat ingin Rima meneruskan pekerjaannya di tempat karaoke, terpaksa
pensiun karena faktor usia, diajak nikah Pak Ronal, tamu pelanggan karaokenya.
6. Iren (27 tahun)
Senang
berpenampilan dan berdandang glamor, menyukai /tertarik pada Ruly, sedang
berusaha pendekatan dengan Ruly, sosialita, bos Ruly di kantor advertising,
judes, licik, culas, pencemburu, penebar fitnah.
7. Pak Ronal (50 tahun)
Ayahnya Ruly,
pengusaha, single parent, pelanggan tamu karaoke Bu Ami, ingin mengajak kawin
Bu Ami, mau mengalahkan egonya tidak jadi menikah demi kebahagiaan Ruly, anak
tunggalnya.
Posting Komentar untuk "SINOPSIS FTV REGULER RUJAK CINTA RASA 2 M (MASAM MANIS)"