SINOPSIS FTV REGULER
“CINTAKU
DIVERMAK JELITA”
Ide Cerita
Fitria
Yusticia
Endik Koeswoyo
Imron (24 tahun)
adalah mahasiswa badung, jahil, suka ngabisin duit cuman buat foya-foya
dan traktir
temen-temennya, pecinta kegiatan ekstrim macam climbing, skateboard dan BMX dan
satu lagi, playboy cap sandal jepit.
Sementara itu Jelita (23 tahun) adalah penjahit vermak jeans
keliling. Semenjak Ayahnya meninggal dia hanya tinggal dengan ibunya. Tak lama
setelah ayahnya meninggal, ibunya pergi bekerja
menjadi TKI di Malaysia. Hingga kini ibunya tak ada
kabar. Lita memutuskan untuk menjadi penjahit vermak keliling dengan
memanfaatkan mesin jahit peninggalan ilmarhum ayahnya.
Jelita setiap hari
keliling dari kampung ke kampung untuk menawarkan jasa jahitnya. Tak sia-sia,
hasilnya pun lumayan untuk makan dan membeli kebutuhan sehari-hari. Karena
hasil jahitannya yang bagus banyak pelanggan yang sengaja menunggu Lita untuk
menjahitnya. Salah satunya adalah Mbok
Iroh (50 tahun). Pembantu keluarga Bu Sinta (56 tahun) yang sejak kecil sudah seperti Ibu bagi
Imron.
Pagi itu Mbok Iroh membawa beberapa celana jeans milik Imron untuk dijahit
karena masih bagus tetapi banyak yang robek.
Dengan cekatan Lita menjahit
semua baju yang diberikan Mbok Iroh. Beberapa saat kemudian mobil mewah
melintas di depan mereka hendak masuk ke garasi rumah. Tiin. Woy!? Jangan mangkal di depan
rumah dong! Minggir-minggir! Gawat! Den Imron balik.
Buruan mundurin sepedamu. Mbok Iroh segera membukakan pintu gerbang. Lita yang
sedang menjahit dengan susah payah meminggirkan sepedanya. Dasar! Sombong banget.
Orang tuanya yang kaya, anaknya yang belagu, huh!! Lita
menggerutu. Hanya dalam waktu tiga puluh menit baju dan celana yang diberikan
Mbok Iroh selesai dikerjanya. Nih Mbok. Udah selesai semuanya. Lita hendak kembali
melanjutkan keliling. Tetapi baru akan melanjutkan jalan, Imron marah-marah,
celana kesayangannya dijahit semua sama Lita, padahal dia sengaja ngerobek itu
cenala biar gaul dan keren! Imron marah-marah sambil melemparkan celananya ke
muka Lita. Lita diminta bongkar jahitan lagi! GUBRAK! Jelas saja Lita meradang,
tetapi berusaha menahannya. Disini Lita yang kesel, ia malah iseng menjahit
salah satu celana Imron asal-asalan, sengaja ngerjain.
Di rumah Imron, Bu Sinta
mengatakan pada Imron untuk mau kasih tebengan ke Reni (20 tahun) anak Mbok Iroh yang baru saja masuk kuliah, setelah
lulus pondok pesantren. Reni lulus ujian dan bisa kulah di tempat Imron. Bu
Sinta ternyata membiayai kuliah Reni anak Mbok Iroh. Imron nggak mau, suruh
Reni naik motor sendiri saja. Reni setuju, dia akan naik angkot saja ke kampus.
Sudah terimakasih banget di bantu biaya kuliah. Bu Sinta sempat marah sama
Imron karena apa yang dilakukan Imron melukai Reni, Reni itu sudah dianggap
seperti anak kandung sendiri.
Siang hari itu Jelita tercegat
lampu merah. Dia harus berhenti mentaati lalu lintas seperti pengendara
kendaraan lain. Bruakk. Tiba-tiba bagian belakang sepedanya berasa ada yang
menabrak, untung nggak sampai jatuh. Dan benar. Imron tak sengaja menabrak dari belakang. Lita
langsung turun dan mendatangi si pengemudi itu dengan emosi. Lita kaget, malah Dia yang
disalahin sam Imron. Harusnya Lita yang marah-marah karena sepedanya
sudah ditabrak. Lita tak terima. Mereka adu mulut disitu. Lita baru ingat.
Orang yang menabraknya adalah Imron orang songong yang tadi ngusir dia dari
depan pintu gerbang pas dia mangkal plus ngelempar celana ke muka
Lita. Karena
disalahin dan di hina Imron, Lita makin kesel, saking keselnya Lita sempat dorong
Imron, hampir saja terjadi banku hantam. Tapi Loli (24 tahun) kekasih Imron yang waktu itu ada di dalam
mobil keluar untuk melerai mereka. Loli memberikan uang 500 ribu sebagai ganti
rugi. Tapi Lita nggak mau nerima, apalagi sepedanya tidak
rusak, Lita cuman butuh permintaan maaf. Bukannya
maaf yang dia
malah merasa direndahkan. Bukannya mereka minta maaf atau apa kek, malah cuma
ngasih uang buat ganti rugi. Mereka pikir uang bisa dengan mudah menyelesaikan
masalah. Lita mengambil uang itu, lalu melempar ke muka Imron. Lalu dia pergi. Imron
sama Loli memaki-maki nya dari belakang. Dasar orang miskin belagu!
Malam itu di rumahnya,
Lita sedih, menangis sambil menatapi langit dari jendela kamarnya. Hari-harinya
begitu berat. Hari ini sepi pelanggan, hujan, belum lagi sepeda satu-satunya
tertabrak si orang songong. Lalu dia bangkit untuk memeriksa
mesin jahitnya.
Ketika hendak memasukkan sepedanya yang
masih diluar,
dia melihat Loli cewek tadi siang sedang, baru
saja keluar dari mobil Pak Burhan
(45 tahun) duda kaya di dekat rumahnya. Lita penasaran untuk
memastikan, ia
mengendap-endap, mengintip, lalu mereka lewat di depan Lita. Dan
benar, ternyata dia adalah Loli. Dia
jalan berdua dengan Pak Burhan.
Keesokan harinya, Lita keliling
seperti biasa, sambil memencet bel sepedanya sambil berteriak “Permak Jeans,
Permakk.. Permaaak.. ”. Lita melewati rumah Imron. Tampak dari seorang laki-laki
sedang berdiri di depan gerbang baru saja keluar. Dari kejauhan terlihat
melambaikan tangan kepadanya. Lita menoleh kebelakang, tak ada seorang pun
dibelakangnya. Artinya orang itu memanggilnya. Makin dekat makin jelas ternyata
Imron. Lita malas. Dia lewat aja nggak mau berhenti. Imron memanggil-manggil
bahkan sampai mengejarnya. Tapi Lita tak peduli. Lita bablas saja.
Di pertigaan jalan dekat
rumahnya, Lita sempat di hadang gerombolan GENG MOTOR pimpinan Somad (25 tahun) anak Pak Burhan. Ada 5
orang, Lita sempet keder, tetapi ternyata mereka meminta Lita menempelkan embleng
geng motor di jaket jeans mereka, besok pagi harus kelar, karena besok siang
mau pada Touring. Lita setuju, tapi harus membawanya pulang. Jaket jeans itu
cukup banyak. Somad setuju saja, besok pagi dia akan ambil.
Malam harinya, di rumahnya,
Lita kedatangan tamu, Pak Burhan. Pak Burhan ternyata ingin membeli rumah Lita.
Lita menolak, rumah itu satu-satunya warisan keluarganya. Lita tidak mau
menjualnya pada Pak Imron tetangganya. Karena saat itu Lita dapat orderan
jahitan banyak banget, jaket geng motor Somad, jadi dia tak punya banyak waktu
melayani Pak Burhan karena dia juga harus kerja sampai lembur.
Besoknya Lita
keliling lagi setelah jeket jenas milik Somad selesai. Ternyata Imron
menunggu Lita di depan pintu gerbang rumah.
Kali ini dia berencana menghadang di tengah jalan agar
Lita berhenti. Lita pun lewat begitu. Tetapi
Imron tidak kalah akal, dia mengejar Lita dengan motor yang sudah dia siapkan!
Imron mengejar Lita. Lita
pun akhirnya berhenti. Imron kesal bukan kepalang, celana
kesayangannya di jahit ngasal, sampai lubang celana juga di jahit! Bagaimana
mau make? Imron meminta jahitan di bongkar, kembalikan seperti semula. Lita cuma diem
aja sambil ngebongkar jahitan celana Imron. Imron
masih ngomel-ngomel! Imron
memperhatikan Lita yang sedang menjahit. Muncul rasa yang aneh-aneh dalam hati Imron.
Imron terpukau dengan Lita yang sedang menjahit celananya itu,
apalagi saat Lita menyeka keringatnya. Jantung Imron langsung bergetar hebat. Lamunan Imron
buyar karena Lita melempar celana itu ke
muka Imron. Nih!!! Udah jadi! Lita terus pergi begitu saja. Eh... hey! Ini duitnya!! Lita
tidak peduli.
Hari itu, Lita
terlihat
capek banget. Banyak orderan jahit yang dia dapatkan. Kepalanya mendadak
pusing. Dia mengayuh sepeda dengan tenaga yang minim. Di jalan yang sepi,
tiba-tiba Lita terjatuh dan pingsan. Motor Imron
muncul dari belakang, melihat Lita pingsan, Imron langsung menolongnya. Dia
membawanya ke Rumah Sakit. Lita siuman, Imron langsung menghampirinya. Lita
kaget. Lita berterimakasih pada Imron. Semenjak itu mereka sedikit lebih baik
hubungannya.
Melihat perjuangan Lita, Imron
merasa kasian, dia sengaja merobek celana-celana miliknya dan meminta Lita
menjahitnya. Imron
lebih sering ketemu sama Lita. Lita dan Imron sering bercerita
kala Lita sedang menjahit. Imron mencoba untuk bisa mendekati Lita. Tapi Lita
merasa nggak pantas mendapatkan Imron. Belum lagi sebelumnya dia sering melihat
Imron gonta-ganti pacar. Imron bilang udah putusin semua pacar-pacar Imron itu,
termasuk Loli. Katanya mereka cuma mau duitnya Imron doang. Sama sekali tidak
terlintas dipikirian Lita kalau Imron bakal suka sama Dia. Lita ingat dia
pernah lihat Loli sama Pak Burhan. Imron bilang, Imron sudah tau semua tentang
Loli. Dia ternyata ayam kampus yang suka jalan sama om-om. Padahal Dia sayang
banget sama Loli, tapi karena Loli selingkuh sama Om-om, Dia jadi benci banget sama
Loli.
Hari ini Imron menjahitkan
lagi celananya. Apa jahitanku ya yang kurang kuat?? Kok celana ini bisa robek
lagi-robek lagi?? Lita mulai sadar ada yang aneh, celananya kaya sengaja
dirobek. Imron malu-malu sambil garuk-garuk kepala. Iya. Itu sengaja Aku robek
biar Aku bisa ketemu kamu terus. Lita senyum-senyum sediri.
Masalah semakin pelik ketika
rasa cinta sudah muncul diantara keduanya. Loli yang tidak terima diputusin
Imron meminta bantuan Somad untuk mengacaukan hubungan Lita dan Imron. Loli
juga meminta Pak Burhan buat segera membeli rumah milik Lita, biar Lita segera
pergi dari kampung itu dan tidak bisa deket-deket dengan Imron.
Dengan segala cara Somad yang
tidak tahu kalau Loli adalah kekasih simpanan Ayahnya mau saja menuruti Loli.
Anehnya Somad selalu punya bahan untuk mengadu domba Loli dengan Imron. Bahkan
Somad bisa mendapatkan hape Imron yang penuh dengan foto-foto pacar Imron
selama ini. Lita tentu saja sedih. Apalagi Somad mengatakan kalau Bu Sinta
tidak menyukai Lita pacaran sama gadis miskin kayak Lita. Lita yang sedih
langsung memutuskan hubungan dengan Imron.
Imron tidak mau, dia terus
berjuang meyakinkan Lita. Karena Imron sudah taubat, dia tidak lagi play boy,
bahkan Imron membuktikan nilai-nilai kuliahnya bagus semua sejak kenal sama
Lita. Imron sekarang juga mau kasih tebengan Reni anak pembantunya ke kampus. Bukan
cuman itu saja, Imron rela melakukan apa saja asalkan Lita menerimanya kembali.
Tetapi Loli terus menghasut Pak Burhan dan Somad untuk menekan Lita.
Imron semakin pusing tujuh
keliling, semua rahasia Imron yang dia sembunyikan selalu bisa terbongkar.
Imron curiga Bu Sinta ibunya yang selama ini dekat dengan Loli yang menjadi
musuh dalam selimut. Tidak munkin Somad bisa masuk rumah dan mengambil hape,
bahkan laptop, dan segala benda-benda pribadi milik Imron bisa berpindah ke
rumah Lita. Imron marah kepada ibunya. Tetapi Bu Sinta mengatakan dia selama
ini tidak melakukan apapun, bahkan Bu Sinta sangat mendukung kalau Imron mau
menikah dengan Lita. Mereka sudah kayak 7 turunan, hanya butuh menantu yang
baik, bukan menantu yang kaya. Imron jadi heran, siapa yang menikung dia selama
ini? Imron sempat melabrak Reni, tetapi Reni juga tidak melakukan apapun. Imron
makin pusing. Siapa yang bersekongkol dengan Somad dan Lita?
Usut punya usut ternyata Somad
bersekongkol dengan Mbok Iroh. Mbok Iroh ternyata tidak setuju kalau Imron
menikah dengan Lita yang hanya tukang jahit keliling. Sementara Mbok Iroh yang
selama ini berharap Imron mau menikahi Reni putrinya. Reni putri Mbok Iroh
adalah gadis baik, lulusan pondok dan juga cantik. Imron menjelaskan, Reni dan
Imron itu nggak mungkin menikah, mereka sudah seperti kakak dan adik, bahkan
sejak kecil mereka sering main bersama, sebelum Reni memutuskan masuk ke pondok
pesantren. Atas penjelasan Imron dan Bu Sinta, akhirnya Mbok Iroh meminta maaf.
Keluarga Bu Sinta memaafkan Reni dan Mbok Iroh. Apalagi ternyata almarhum Ayah
Imron sudah memberikan setengah warisan keluarga pada Reni. Karena Mbok Iroh
adalah pembantu setia keluarga itu sejak Imron belum lahir.
Dengan bantuan Bu Sinta, Reni dan Mbok Iroh, Lita mau
kembali kepada Imron. Bu Lita bahkan melabrak Pak Burhan yang selama ini selalu
menganggu Lita dengan hendak membeli rumah Lita. Sementara itu Somad yang mengetahui Loli
selama ini hanya memanfaatkan dirinya, marah besar sama Loli dan Pak Burhan
ayahnya yang suka main daun muda, kalau mau nikah, nikah saja! Somad meminta
maaf kepada Lita dan Imron. Imron jadi punya ide, dia mau jodohin Reni sama
Somad. Lita mau balikan, asalkan dia tetap diijinkan menjadi penjahit, karena
itu adalah hobynya. Akhirnya semua bahagia...
–SEKIAN-
KARAKTERISASI PEMAIN
1.
Jelita
(23 tahun)
Cantik. Penjahit Keliling. Yatim Piatu. Pekerja
keras, teguh pendirian, ramah, baik, tegas. Memiliki 2
sepeda, satu untuk usaha permak, satunya sepeda mini kesayangannya.
2.
Imron
(24 tahun)
Ganteng, sok sporty, Play boy, pemalas, naughty boy,
jago ngegombal. Mahasiswa semester 6. Anak
mami, manja dan suka hura-hura.
3.
Loli
(24 tahun)
Cantik. Ganjen, genit, matre, pelakor. Menghalalkan segala cara. Antagonis.
4.
Reni
(20 tahun)
Cantik. Solehah, jujur, baik hati, polos. Sederhana, rajin. Anak Mbok Iroh. Sudah dianggak keluarga oleh Bu Sintia.
5.
Mbok
Iroh (50 tahun)
Pembantu di rumah Imron. Mudah terpengaruh, setia, rajin,
berkemauan keras.
6.
Bu
Sinta (56 tahun)
Tegas, baik, bijaksana,
single parent, disiplin.
FTV INI SUDAH DIPRODUKSI STARVISION DAN SUDAH TAYANG DI SCTV
Posting Komentar untuk "SINOPSIS FTV REGULER “CINTAKU DIVERMAK JELITA”"