Penulis : Nur Aini
Wie geh't dir? Sapaan manis dari gadis berdarah Bengkulu. Ahli di bidang Bahasa Jerman, berusia 21 tahun September yang akan datang dan sangat menjaga kepribadian. Pernah bekerja di perusahaan kayu sebagai Pengawas pemilihan bahan, dan sekarang bekerja sebagai pengajar Bahasa Jerman dengan metode daring. Awalnya belajar Bahasa Jerman selama 8 bulan dengan kesungguhan, dan jer basuki bawa bea betapapun mahalnya belajar Bahasa Jerman namun tak menggoyahkan untuk tetap menggali ilmu dan terus belajar untuk mengembangkan diri yang lebih baik. Dari cita - cita yang mulia itu akhirnya memberanikan diri membuka kelas via online. Motivasinya belajar Bahasa Jerman ingin terbang ke Jerman. "Menurut saya belajar bahasa asing juga aset begitu juga menulis" tuturnya.
Menurutnya hidup akan
bermakna jika kita tahu prioritas hidup diantaranya memahami mana yang baik dan
buruk untuk sehingga manusia akan selamat dalam kehidupannya. Hal itu bisa kita
lihat dari hasil karya perdananya berupa novel yang berjudul Veronika Jingga
yang menceritakan kisah seorang gadis dalam mengarungi kehidupannya. Ide
menulisnya didapat dari kisah hidup teman-temannya karena semasa sekolah pernah
menjadi konselor sebaya, hal itulah yang membuat dia dipercaya oleh
teman-temannya. Walaupun terbit indie karyanya tidak bisa dipandang sebelah
mata karena perjuangan materi dan pikiran itulah novel tersebut dapat terwujud.
Tak tanggung-tanggung karya pertamanya itu diselesaikan dalam waktu satu bulan.
Semua itu berkat dukungan Sang Bunda yang telah memotivasinya dengan sepenuh
jiwa. Perjuangannya itu juga tidak mudah
namun pada akhirnya dia sadar bahwa ada karya yang harus di diwujudkan. Kunci dari semua itu adalah niat dan tekad
yang kuat akhirnya dapat melalui dari kehidupan yang tidak mudah. Selain itu
doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan agar harapannya bisa menjadi nyata
dengan RidhoNYA. Novel karyanya dalam
proses cetak terbit semoga laris manis dan bisa menginspirasi teman-teman yang
lain untuk berkarya. Rasa puas yang ada dalam hatinya tidak menggoyahkan untuk
berhenti berkarya karena hal itu sebagai batu loncatan untuk melakukan kebaikan
dalam kehidupannya tuturnya. (Nur)
Novel Perdana Reza Indah Pratiwi
Posting Komentar untuk " Reza Indah Pratiwi, Gadis sang Penakluk Waktu"