Eka Budi, Menuangkan Ide Kreatif Sambil Mendidik Anak Berwatak Arif


Siapa sih yang tidak tahu program FTV Kisah Nyata yang selalu menduduki best rating di Indosiar. Karya ide kreatif Eka Budi pernah lolos dan telah ditonton oleh penonton setia Kisah Nyata Indosiar.  Eka Budi adalah sosok wanita cantik dan mungil berdarah Jawa, lahir 25 Juli 1989 di Purworejo. Pekerjaannya sebagai Ibu rumah tangga tidak menghalanginya untuk selalu menuangkan ide menghasilkan karya yang ciamik.  

Awal Karir Menulis
Eka Budi yang telah menulis lima novel bergenre romance ini telah banyak mengalami suka duka untuk menjadi penulis yang produktif. Pertama kali Eka Budi menulis saat kelas dua SMP. “Dulu belum marak yang namanya email, jadi pake pos dan honornya di weselkan,” katanya sambil mengenang. Eka Budi memilih menjadi penulis karena memang hobi menulis. Baginya menulis itu seperti menciptakan dunia sendiri.
Tulisan pertama Eka Budi masuk dalam kolom pojok penggemar di salah satu media cetak Bola. “Dulu aku fans David Beckham,“ kata wanita penyuka drama Korea ini.
Eka Budi pertama kali menulis novel di tahun 2002. Berawal dari iseng menjadi hobi. Cetusan idenya datang kala ia menonton drama Jepang kegemarannya. Ia akan menulis dengan karakter tokoh yang sama seperti yang ditontonnya tapi memiliki alur cerita berbeda versi buatannya sendiri. Ia akan menulis disebuah buku. Teman-temannya banyak yang suka akan tulisannya bahkan sampai meminjam bukunya.      
Kini, Eka Budi sudah menulis puluhan karya, dan berharap akan terbit mengikuti jejak lima novel yang telah terbit walau secara indie. Karya-karya novelnya   My Hot brother (Lovrinz publishing), Two Husband (Novelindo publishing), In Bed (Novelindo publishing), Mr. Cat and his curve (Novelindo publishing), Because of you (Novelindo publishing).
    
( Novel keempat Eka Budi, Mr. Cat and his curve - Novelindo publishing)

Ide Kreatif dan Mendidik Anak
Eka Budi telah memiliki tiga orang anak. “Yang sulung berumur 9 tahun, dan si bungsu kembar berumur 3 tahun,“ kata penyuka permen Davos ini. Kesibukan Eka Budi sebagai Ibu rumah tangga tak menghalanginya untuk menyalurkan hobi menulisnya menjadi karya yang menghasilkan uang.  Sebagian orang mungkin ini tidak mungkin dilaksanakan. Tapi tidak untuk Eka Budi, ia bisa menulis sambil momong anak. Ia menyiasatinya dengan memberikan anak mainan edukatif sambil menulis. Kalau sang anak sedang butuh perhatiannya, ia baru akan menulis malam hari setelah anak-anaknya tertidur.  

Perjalanan Karier Eka Budi Menulis Novel
Sudah sembilan belas tahun Eka Budi menyalurkan hobi menulisnya. Eka Budi sudah bisa mengatasi penyakit-penyakit yang menerpanya saat proses menulis Novel. Kalau dahulu saat masih single ia memiiki waktu yang bebas untuk menuangkan fantasi liarnya ke dalam tulisan. Tapi setelah menikah dan punya anak, kendala terbesar adalah saat cetusan idenya keluar bersamaan dengan jam mengasuh anak. Untuk menciptakan kisah yang berkualitas ia tidak hanya mengandalkan pengetahuan sendiri tapi juga melakukan riset. Riset yang paling mudah adalah mencari informasi yang dibutuhkannya internet.  
Eka Budi adalah termasuk penulis yang mengedepankan kesempurnaan agar karyanya dapat puas dinikmati pembaca setianya. Ia pernah mengalami kendala saat penerbitan novelnya. “Selalu masalah cover. Aku termasuk yang rewel soal itu,“ katanya yang memfavoritkan penulis novel Andea Hirata, Nicholas Spark dan JK Rowling ini.  Eka Budi lebih memilih menerbitkan novelnya secara Indie dari pada Mayor. “Aku orang yang nggak sabaran nunggu 4 bulan hanya untuk jawaban terbit atau nggak.”
Untuk menerbitkan Indie ia tidak asal memilih tapi penuh dengan pertimbangan. Ia mempercayai Lovrinz karena banyak ulasan bagus dan memuaskan dari penulis dan pembaca di sana.  Ia juga memilih Novelindo karena penerbit ini milik sahabatnya, “jadi lebih santai dan bisa pilih cover,“ kata penyuka cemilan kacang bawang ini. Untuk penjualan novelnya ia ikut memasarkannya sendiri, tidak mau bergantung pada publisher.   
   
(Novel ke dua Eka Budi, Two Husband - Novelindo publishing)
  
Ide Cerita Lolos Tayang di Televisi
Eka Budi tidak hanya pandai meramu untai kisah dalam novel, cetusan ide ceritanya untuk cerita televisi juga pernah tayang hanya dalam sekali tulis tanpa revisi. Berawal di tahun 2007, ia mengikuti sayembara sinopsis FTV dan menjadi salah satu pemenang yang lolos dari 20 pemenang terpilih. Judul FTV-nya Sketsa Ira, mengisahkan cewek cupu yang  pandai melukis disukai oleh cowok keren hobi motor berawal dari sketsa yang dilukisnya. Ia mengaku kalau inti cerita Sketsa Ira itu dimodifikasi  menjadi novel Because of you.
Di tahun 2017, ide ceritanya tayang di Program Kisah Nyata Indosiar tanpa revisi. Ia mengakui kalau ide cerita untuk Kisah Nyata adalah kisah pribadinya sendiri. Selain karena bakat menulisnya yang mampu meramu ide cerita dengan sangat baik, Eka Budi membagi resep rahasia yang sangat penting bisa mengalami keberuntungan dua kali, “Sholat tahajud sebelum kirim naskah,” ujar penyuka kisah bergenre thriller, misteri dan roman ini.

Tips ala Eka Budi Mendidik Anak Berwatak Arif
Eka Budi yang sudah sepuluh tahun menjalani kehidupan rumah tangga mengakui kalau mengurus anak gampang-gampang susah, tapi ia melewati pertumbuhan anak-anaknya penuh keseruan dan menyenangkan. Sebagai Ibu, ia menginginkan anak-anaknya mendapat pendidikan terbaik darinya selain di sekolah. Eka Budi termasuk Ibu yang protectif terhadap anaknya mulai dari makanan sampai kesibukan yang harus dilakukan sang anak. Eka Budi juga tipe seorang Ibu yang memasak sendiri untuk anak-anaknya, tidak seperti kebanyakan Ibu yang mengandalkan masakan pembantu atau beli masakan jadi. “Anak-anakku lebih lahap kalo Ibunya yang masak. Irit plus tanpa MSG, suka aja lihat anak makan lahap.
Eka Budi mengaku kalau makanan favorit anak-anaknya adalah roti bikinannya. Ia tak suka kalau anak-anak memakan makanan yang tidak fresh dan sudah dingin.  
Sejak memiliki anak, ia juga jadi suka tontonan anak-anak, favoritnya adalah Spongebob. Ia juga sering mengajak anak jalan-jalan baik untuk sekedar refresing ataupun untuk menambah pengetahuan anak. Tempat yang paling disenangi anak-anak adalah stasiun dan bandara, Mereka suka lihat 2 transportasi itu. Kalau si sulung sukanya ke kolam renang.”
Tips ala Eka Budi jika anak sedang tantrum atau rewelnya kebangetan, “Kebetulan karena punya anak kembar, acara rebut-rebutan pasti ada tiap hari. Kalau lagi ribut (tantrum) aku diemin dulu semenit. Baru ditanya maunya apa? Dirayu, sama makanan kesukaan. Alhamdulillah berhasil.”
Eka Budi termasuk orang tua yang menanamkan sikap tegas terhadap anak, khawatir anak-anaknya terbawa arus pergaulan yang salah, “Anakku yang paling besar umur 9 tahun, merengek minta hp, nggak aku kasih. Jadi, permintaan apapun, tidak selalu disanggupi meski sanggup. Ditimbang dahulu baik dan buruknya, ” ujarnya panjang lebar.
Eka Budi tidak mengharapkan anak-anaknya akan mengikuti jejaknya yang sama sebagai penulis. Ia hanya menginginkan kelak semua anaknya menjadi orang yang berpendidikan tinggi. Baginya pendidikan agama yang terpenting karena ingin semua anak-anaknya dapat menjadi anak yang sholeh-sholehah agar ketika ia tua nanti sang anak membalas kasih sayangnya dengan perhatian. Pola asuh ini sudah sejak dini diterapkannya pada anak agar tidak terbawa arus pergaulan buruk. Ia memiliki segudang cara untuk mengisi waktu anak agar berkualitas mulai dari memfasilitasi mainan edukatif, mewarnai hingga tontonan hiburan anak juga selektif dipilihnya, “hanya kartun anak kecil dakwah dan murottal saja yang boleh ditonton,” ujarnya. Ia sudah membiasakan anak untuk mengaji, dan memiliki aturan waktu antara belajar dan main ponsel/gadget.

JPI dan Endik Koeswoyo di Mata Eka Budi
Eka Budi bergabung dengan grup Jaringan Penulis Indonesia (JPI) sejak awal 2018. Alasannya bergabung karena ingin mengenal Endik Koeswoyo dan belajar menulis sinopsis dengan lebih baik lagi.   
  
Menulis Sebagai Hobi yang Menyenangkan
Kesibukan Eka Budi saat ini sedang mempersiapkan novel ke enamnya masih disela mengasuh anak. Kadang kala kalau ia merasa jenuh dan tak mood menulis ia akan mencari kesibukan lain yang positif, lepas dari menulis untuk sementara sampai disatu titik ia akhirnya rindu sendiri dan kembali menulis, ia akan selalu kembali karena menurutnya menulis adalah hobi yang menyenangkan.
Ia tidak suka dengan penulis novel instant yang tidak mau belajar menulis yang baik, “Ini nih yang bikin gemes. Apalagi kalo ketemu penulis yang pengen enaknya doang...ngasih tulisan berantakan ke editor.”
Ia membagi pesan semangat untuk penulis pemula dan pembaca setia novelnya agar jangan menyerah pada impian. Segala sesuatu bisa diraih asal ada niat juga doa.

(Lia Widya Suryawinata) 
Foto, image : dok. pribadi, Yulia Ang



Profil:
Nama: Eka Budi Widiesi
TTL: Purworejo, 25 juli 1989
Jenis kelamin: Perempuan
Email: arzhoeka@gmail.com

Pendidikan:
- TK Mekar Sari
- SD Kaliwatu Bumi
- SMP 5 Purworejo
- SMK Sawunggalih Kutoarjo.

Prestasi:
- Salah satu pemenang sayembara FTV Indosiar 2007
- Penulis 5 buku genre romance dan fantasy (indie)
1. My Hot brother (Lovrinz publishing) tahun 2018
2. Two Husband
(Novelindo publishing) tahun 2018
3. In Bed (Novelindo publishing) 2018
4. Mr. Cat and his curve (Novelindo publishing) 2018
5. Because of you (Novelindo publishing) 2018

Posting Komentar untuk "Eka Budi, Menuangkan Ide Kreatif Sambil Mendidik Anak Berwatak Arif"

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress