Oleh : Nuriyati
Berawal Dari Diary
Satriani, gadis bugis yang sedang kuliah di jurusan
sekretaris ini sudah menyukai dunia kepenulisan sejak tahun 2016 silam. Meskipun
tergolong baru, gadis yang akrab disapa Satri ini sudah berhasil menelurkan beberapa
karya khususnya kumpulan cerpen dan novel indie. Sebelum benar-benar fokus di
dunia kepenulisan, Satri sudah lebih dulu rajin menumpahkan perasaannya di buku
Diary. Bahkan, ia juga sering mendapatkan inspirasi tulisan dari curhatan
orang-orang terdekat maupun kejadian sehari-hari yang sering dijumpainya.
“ Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai orang-orang
yang hanya bisa memendam perasaannya saat menghadapi ketidakadilan. Makanya
saya berharap bisa mewakili mereka yaitu dengan menuliskan apa yang tidak bisa
mereka ungkapkan,” ungkapnya.
Meluruskan Niat Demi Menebar Manfaat
Satri mengakui, pertama kali terjun di bidang kepenulisan
belum dibarengi dengan tujuan dan niat yang jelas. Ia pernah iseng-iseng
mengikuti lomba antologi puisi dan tidak lolos. Bahkan, ia juga pernah beberapa
kali mengikuti lomba cerpen hanya demi mengejar sertifikat. Dan alhasil, tidak
ada satupun karyanya yang lolos. Namun, ia tidak menampik kalau itu semua
terjadi karena niatnya yang salah dan tulisan yang tidak bersumber dari hati
juga tidak akan sampai ke hati. Sehingga, dia pun menerima semua itu dengan
lapang dada sekaligus menjadikannya sebagai cambuk agar kembali meluruskan
niat.
Hikmah dari semua kejadian itu, berhasil mengubah mindset Satri untuk menulis dengan niat
agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. Setidaknya, dengan menulis ia bisa
berbagi sedikit ilmu dan menebar inspirasi kepada para pembaca di luar sana.
Bahkan baginya, menulis bukan
lagi sebuah hobi atau kerjaan sampingan namun sebuah kewajiban!
Novel Pertama, Awal Dukungan Orang Tua
Kesuksesan selalu berbanding lurus dengan perjalanan yang
penuh dengan rintangan. Begitupun dengan jalan yang dilalui Satri demi meraih
cita-citanya untuk menjadi seorang penulis. Tak sedikit teman atau tetangga yang
mencibir dan merendahkan profesi penulis. Bahkan, kedua orangtuanya juga sempat
tidak mendukung cita-citanya untuk menjadi seorang penulis. Pasalnya, bagi
kedua orang tuanya menulis itu hanya membuang-buang waktu saja. Namun, semuanya
berubah semenjak novel solo pertama Satri yang berjudul “Biografi Sunyi”
berhasil diterbitkan secara indie. Dari situ, orang tua Satri mulai percaya dan
mendukung penuh impiannya.
“Alhamdulillah, berkat novel pertama saya bisa mendapatkan
Surat Izin Menulis (SIM), (red: ridho orang tua),”ungkapnya dengan emot
bahagia.
Selain menulis novel, gadis penggemar bakso dan pudding ini
juga aktif menulis di beberapa platform kepenulisan seperti UC News dan Vebma. Dan
sebagai tambahan uang jajan, Satri juga mulai terjun ke dunia bisnis online
sebagai dropshipper.
Ingin Menjadi Penulis Skenario Handal
Sekretaris dan penulis tentunya sebuah komposisi yang pas
bukan? Namun siapa sangka jika gadis penggemar anime ini, ternyata bercita-cita
untuk menjadi seorang Wedding Organizer (WO) atau EO (Event Organizer). Alasannya
tidak lain tidak bukan adalah karena kedua profesi ini cukup menantang dan antimainstream. Selain itu, pernikahan
adalah sebuah momen yang sakral dan penuh kebahagiaan dimana semua yang hadir
akan ikut bersuka cita dan ikut mendo’akan kedua mempelai. Dan Satri ingin
menjadi bagian dari kebahagiaan mereka. Sungguh niat yang mulia sekali,ya?
Sedangkan dalam bidang kepenulisan, Satri ingin menjadi
penulis novel sekaligus penulis skenario yang handal. Mimpi terbesarnya adalah
memiliki karya yang bisa diangkat di film layar lebar (semua bilang, aamiiiin).
Sama seperti idolanya, Hanum Salsabila Rais, yang beberapa novelnya sukses diangkat
ke layar lebar. Untuk itu, ia sangat bersyukur karena diberikan kesempatan
untuk bergabung menjadi sahabat Jaringan Penulis Indonesia (JPI) yang pertama
kali diperkenalkan oleh Dede Hartini, sahabat JPI sekaligus penulis sinopsis
FTV. Baginya, JPI bukanlah komunitas biasa namun sudah seperti kumpulan
keluarga yang hangat dan penuh keramahan. Apalagi, banyak sekali sahabat JPI
dengan pengalaman dan prestasi yang luar biasa namun tetap low profile,
merunduk bagai ilmu padi. Dan mereka menjadi role model bagi Satri untuk menjadi penulis yang handal namun tetap
rendah hati.
Profil Satriani
Nama Lengkap : Satriani
TTL : Labessi, 13 Desember 1997
Alamat : Makassar
Hobi : Menulis, membaca buku, nonton anime
Motto : Man Jadda Wa Jadda
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan Formal
SDN 136 Labessi (2004-2010)
SMPN Marioriwawo (2010-2013)
SMAN 3 Watansoppeng (2013-2016)
Politeknik Informatika Nasional Makassar (2016-sekarang)
Karya
Novel “ Biografi Sunyi”
Pengalaman Kerja
Proofreader di Penerbit indie
Freelance di Vebma dan UC Media
Akun Medsos
Fb : Rianisatri
IG : Satriani
Wattpad : Rianisatri
Blog : Penaariani.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Satriani, Novel Pertama, Awal Dukungan Orangtua"