Wulan Annisa, Rutinitas Berbuah Karya yang Berkualitas


Penulis: Amaru Sutejo
Editor: Dita Faisal

Ketika menonton sebuah acara televisi atau menonton sebuah sinetron FTV, pernahkah terlintas sebuah pertanyaan dalam pikiran kita "ide siapakah ini?" Dalam sebuah tayangan FTV "Kasir Cantik Pemberi Cinta" yang ditayangkan Sabtu, 7 Juli 2018 terlintas nama Wulan Susanti, seorang perempuan berparas ayu yang mengaku menulis sinopsis secara otodidak dari skenario di kantor tempat ia bekerja. 
Awalnya Wulan bingung mengapa kata fade in, ext/in selalu muncul sebelum dialog berlangsung.  

"Awalnya saya tidak suka menulis apalagi menulis skenario, belajar saja tidak pernah. Tapi karena waktu kuliah, kerjaan yang bisa part time (paruh waktu) hanya menulis. Waktu itu saya jadi jurnalis di media Hobi dan dari sana saya menyukai menulis. Ditambah saya orang yang sangat tertutup untuk bercerita ke orang lain, jadi menulis adalah salah satu teman terbaik saya," tutur Wulan kepada tim JPI.


Berawal dari menulis artikel, perempuan yang memantapkan diri berhijab ini mencoba peruntungan lewat menulis ide cerita untuk kebutuhan pasar televisi. Empat karyanya yang tayang di televisi membuktikan bahwa upaya Wulan menulis akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. 


Salah satu ide cerita Wulan dalam 4 Anak Rantau di RCTI
Karyanya dalam serial 4 Anak Rantau adalah karya pertamanya di dunia kepenulisan skenario. Beruntungnya Wulan, di "4 Anak Rantau" ia mendapat kesempatan emas sebagai penulis ide cerita dan skenario sekaligus. Wulan tentu punya segudang cerita tentang kisah 4 Anak Rantau yang ditulisnya

Wulan mengaku ide pertamanya tersebut muncul dari kehidupan kampusnya dulu di STIKOM Bandung. Kampus kecil dengan karakteristik mahasiswa yang unik dan mempunyai potensi yang luar biasa. Kisah itulah yang kemudian diangkat dan diproduksi oleh PH Starvision tentang kehidupan mahasiswa di kampus Komunikasi yang sederhana.

Setiap penulis pasti punya tantangan tersendiri dalam menulis. Bagi Wulan tantangan terbesar saat membuat serial adalah pada pematangan sinopsis global. Dalam sebuah tayangan FTV ataupun serial, sinopsis global tentu sangat diperlukan. Selain itu, ide baru juga harus terus bermunculan, khususnya memunculkan karakter yang kuat pada setiap tokoh yang terlibat.

"Menulis sinopsis FTV itu ibarat memvisualisasikan khayalan. Kebetulan saya senang berkhayal," ungkapnya sambil tertawa.

Ide Cerita Wulan dan kolaborasinya dengan Endik Koeswoyo di SCTV
Wulan berujar bahwa masing-masing penulis skenario sudah punya tarif sendiri untuk menulis sinopsis dan skenario. Namun sayangnya, urusan royalti penulis tak pernah dipikirkan oleh rumah produksi di Indonesia. Ketika ditanya tentang genre film favoritnya, Wulan menjawab bahwa hampir semua jenis film ia gemari. Namun saat ini ia lebih menyukai film komedi yg dikemas secara unik. 


Keluarga, teman teman, rekan sesama penulis di JPI selalu mendukungnya untuk berkarya. Diskusi pada penulis senior juga dijadikan sebagai cara yang ampuh untuk mengembangkan tulisannya menjadi berbeda. Membiasakan diri menulis membuat Wulan semakin lancar dalam menulis sinopsis.

"Jadi aku bikin sinopsis lama banget bisa sampai empat harian karena aku baca dulu dan diamkan sebelum dikirim. Selalu menemukan yang kurang dan aku perbaiki lagi sampai aku rasa cukup untuk FTV. Kata mas Endik penulis harus percaya diri. Saat menulis dan mengirim sinopsi
s aku selalu percaya diri akan di acc (terima) karena aku sudah baca ulang dan aku revisi sebelum direvisi orang." Ujar Wulan yang memberikan tips agar tulisannya diterima oleh produser.

Wulan mengisahkan tentang pengalaman serunya ketika karyanya pertama kali tayang di televisi. Orang orang terdekatnya tentu sangat antusias untuk menonton karya tulisnya. Tak sedikit pula yang antusias untuk membantu mempromosikan karyanya di media sosial masing-masing. 

Sebagai penulis, Wulan sangat terinspirasi oleh beberapa penulis drama Korea. Ia juga menyebutkan beberapa pihak yang turut berjasa dalam perjalanan karir menulisnya, diantaranya Endik Koeswoyo, Novy Pritania, Mithu Nissar, dan lain-lain. Wulan berharap bahwa suatu saat nanti ia bisa menulis Film layar lebar.

"Kedepannya tidak hanya akan menulis FTV, tapi In sha Allah pengennya Film bukan hanya sinopsis tapi juga skenario dan novel," imbuh perempuan kelahiran Sumedang tersebut.

"Percaya dirilah dalam menulis tapi ingat harus selalu lihat karya orang lain agar kemampuan kita meningkat," tutupnya.

Profil:

Nama Lengkap: Wulan Susanti Annisa
Lahir: Sumedang, 10 April 1991
Pekerjaan: Script Writer, Sekretaris Direksi Rumah Produksi

Pendidikan Formal:
- SDN Babakan Hurip, Sumedang, Jawa Barat
- SMPN 5 Sumedang, Jawa Barat
- SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Jawa Barat
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Bandung

Pendidikan Non Formal:
- Kursus Public Speaking
- Kursus Bahasa Korea
- Seminar Menulis Asma Nadia

Hobi dan Kegiatan:
Menulis, Melamun, Tidur

Karya Tulis:
- Ide cerita & Skenario Miniseries "4 Anak Rantau" (RCTI)
- Artikel di WEB Agrobis & WEB Media Ronggolawe
- Artikel di WEB Kapanlagi.com
- Ide cerita & Skenario Ide cerita & Skenario TOP (Tukang Ojeg Pengkolan) (RCTI)
- Ide cerita & Skenario Kasir Cantik Pemberi Cinta (SCTV)
- Ide cerita & Skenario Cewek Betutu Bikin Rindu (SCTV)
- Ide cerita & Skenario Jodoh Terhalang Portal (SCTV)
- Ide cerita & Skenario Dodol Perekat Cinta (SCTV)
- Skenario FTV Cahaya Hikmah (MNC)

Media Sosial:
FB: Wulan Annisa
IG: @Wulan_Nissa
Wattpad: @Wulannisa12
e-mail: wulansusanti34@gmail.com

Posting Komentar untuk "Wulan Annisa, Rutinitas Berbuah Karya yang Berkualitas "

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress