AKU

Suatu ketika aku terpadam
Lantas kau pergi dan berlalu
Ku jauhkan batin dari dendam
Memang nyalaku berbatas waktu

Saat itu pohon tlah nampak jelas
Terlihat menari menyambut bayu
Dan bayang pergimu makin terbias
Kutunggu datangmu usah kurayu

Yakin telak mentari lebih jago
Soal terangi semua seantero
Jelas sudah pandangmu dalam cahaya
Tapi jika gelap biar kuganti tugas surya

Itu pula saat kau bersedia
Sekembalimu dikala senja
Kau petik aku seperti biasa
Kan terangimu sepenuh asa

Aaahh.....
Tapi tahukah pada setiap pagi
Kau jinjing tas coklat saat pergi
Hatiku sebenarnya sangat iri
Apalah daya akupun sadar diri

Aku hanya sebuah penerang
Yang digantung dibawah atap
Hanya terbutuh digelap datang
Meski tubuhmu sudah terlelap

[Ha ha]

Kadang kumenangis merindukan sentuhan
Tapi ponsel canggihmu selalu kau genggam
Ku serahkan saja semua itu kepada Tuhan
Mengharap kau dekatiku ditengah malam

Pesanku,
Sebelum ku rusak parah tak berfungsi
Atau sudah mati tak hidup lagi
Biarkan, biar ku saja yang selalu mengisi
Dari senja hingga kembali pagi


Kediri, 28 juni 2018

Danu Dwi H
Danu Dwi H Anak Kedua dari Ayah dan Ibu.

Posting Komentar untuk "AKU"

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress