Lulusan Ilmu Kelautan, Tak Menjadi Halangan Nuriyati untuk Menulis





 “Intinya ingin menebar kebaikan lewat menulis, karena kesukaan saya adalah menulis,” ujar Nuriyati, perempuan asal Rembang itu. Nuriyati mulai mengenal dunia tulis menulis sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Mengisi waktu senggangnya usai sekolah, ia kerap menulis cerpen. Mulai nyaman dengan dunia tulis, Nuriyati tidak ingin diam saja. Perempuan kelahiran tahun 1993 ini mencoba ikut kompetisi menulis tingkat SMA se-Kabupaten Rembang. “Percaya pada diri sendiri,” kata itulah yang membuat Nuriyati yakin untuk mengikuti kompetisi yang berhubungan dengan tulisan. 

Bahagianya, keyakinan Nuriyati atas karya dalam lombanya tersebut membuahkan hasil. Tulisan Nuriyati bertajuk, “Legenda Gunung Pengantin,” berhasil menghipnotis juri dan melahirkan karyanya sebagai juara kedua. Lebih dari sepuluh kali Nuriyati mengikuti kompetisi menulis cerpen dan karya ilmiah. Walaupun kegagalan tetap menghantuinya, semangatnya tak pernah berhenti untuk terus berjuang. Gairah Nuriyati untuk menulis tak padam hingga ia bergelar S.Kel.

Narasi Singkat Dibalik Sosok Nuriyati

Kisah haru menyelimuti perjuangan Nuriyati sejak kecil hingga menjadi sarjana. “Jadi aku lahir dari keluarga yang serba kekurangan,” tutur Nuriyati. Nuriyati telah menjadi yatim ketika ia berusia sembilan tahun. Saat itu, sang ayah meninggalkan ibunya, Nuriyati, dan adiknya yang masih berusia lima tahun. Menghidupi dua malaikat kecilnya, sang ibu rela banting tulang sebagai buruh tani. Pendapatan memang sangat minim, namun bersyukur adalah kunci Nuriyati untuk terus berjuang. Tekat Nuriyati begitu kuat untuk membahagiakan ibunya. Ia berambisi menjadi perempuan yang cerdas, dan bisa membalas semua jasa-jasa ibunya. Nuriyati paham jika kuliah butuh biaya yang besar. Ia juga tidak ingin memberatkan ibunya. Akhirnya, Nuriyati bekerja keras dan tetap belajar untuk mendapatkan beasiswa. Setelah perjuangan panjang menggapai beasiswa, Nuriyati lolos dan berhasil terdaftar sebagai mahasiswi di perguruan tinggi, “Alhamdulillah aku dapat beasiswa bidikmisi di Universitas Diponegoro (Undip),” ucapnya bahagia. Nuriyati juga bersyukur karena satu-satunya dikeluarga yang bisa kuliah.

Nuriyati dan Kepeduliannya Tentang Kemaritiman Indonesia

Ketika masih menjadi mahasiswa, perempuan berzodiak Libra ini pernah menjadi jurnalis di website pemudamaritim.com. Diwebsite tersebut, Nuriyati gemar meliput acara kemaritiman. Pandangannya tentang dunia kemaritiman begitu luas. Ilmu itu berbanding lurus dengan studi yang diambilnya, yakni Ilmu Kelautan.

Menimba ilmu di Undip merupakan kesempatan emas bagi Nuriyati. Ia juga sangat bangga bisa mencicipi ilmu yang ada di bidang kelautan. Banyak pengalaman menarik semasa kuliah menyelimuti hari-hari Nuriyati. Khususnya ketika penelitian bersama TNI AL di Selat Sunda-Samudera Hindia. Nuriyati meneliti ditempat tersebut selama dua minggu. Ia sempat melihat keelokan gunung anak krakatau dari dekat. “Jelas sekali aku lihat keindahannya, sebelum gunung itu bergejolak,” kisahnya.

Semenjak pengalaman itu, Nuriyati semakin mencintai kekayaan alam khususnya kemaritiman Indonesia. Perempuan manis ini pun berniat melanjutkan pendidikan magister bidang Maritime Logistic. “Aku ingin memperbaiki kemaritiman di Indonesia,” itulah yang menjadi acuan Nuriyati untuk menopang ilmu lebih jauh lagi. Rupanya, Nuriyati sangat peduli apa saja yang harus diperbaiki demi kemaritima Indonesia di masa depan. Nuriyati juga yakin, kalau beasiswa itu bisa digenggamnya lagi. Apalagi sekarang banyak sekali beasiswa bertebaran, baik S1 maupun S2. Bagi Nuriyati,  meningkatkan usaha dan doa, agar keberhasilan itu mengikuti langkah kita. Jangan mudah menyerah, dan coba semua pintu. “Ibarat kata, banyak jalan menuju surga,“ katanya terkekeh.
Setelah lulus dari Undip di tahun 2016, Nuriyati permah menjadi  freelance artikel. Menurut Nuriyati, menjadi freelance artikel adalah kesibukannya disamping mencari kerja. Tidak hanya itu, hal itu dilakukan untuk mengasah keterampilan menulisnya. Nuriyati pun mampu menuangkan idenya dalam artikel perihal wisata, kesehatan, dan lainnya. “Sehari minimal dua artikel,”. Kini Nuriyati sudah bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Surabaya. Kemudian, ia menginisiasi kampanye sosial ecosounding.id. Kampanye tersebut ia jalani agar mengurangi pembuangan sampah plastik di laut Indonesia.

Sinopsis Pertama Langsung ACC!

Menulis, menulis dan menulis. Tidak ada kata berhenti untuk menjalankan hobinya itu. Nuriyati pun mencoba menulis sinopsis untuk sinetron dan diajukan ke stasiun TV. “Karena saya ingin mengembangkan diri dibidang kepenulisan FTV atau sinetron,” ucapnya. Tahun 2018 adalah tahun pertama Nuriyati menulis sinopsis. Sinopsis FTV itu dikenalnya lewat kerabat di Forum Film Indonesia. Perbincangan mengenai sinopsis cukup kencang, sampai akhirnya ada pihak PH yang mencari sinopsis FTV  program “Pintu Berkah”. Nuriyati menawarkan diri dengan catatan ia belum ada pengalaman sama sekali. Ia mencoba menulis sinopsis religi yang mengandung hikmah islami. 
 Lalu, pihak PH itu meminta Nuriyati mengirimkan idenya. Komentar runyam pun didapatkan Nuriyati, “Dapat feedback kalau sinopsis saya bertele-tele, kayak novel,” ingatnya. Pihak PH memberi contoh skenario yang pernah tayang, Nuriyati pun termotivasi untuk revisi dan diajukan kembali. Iseng-iseng berhadiah, sinopsis pertama Nuriyati diterima dan siap tayang. “Alhamdulillah, untuk program Cahaya Hikmah MNCTV,” ujarnya syukur.

Mulanya Nuriyati bingung harus mengirim kemana karyanya tersebut. Ia pun tidak punya jaringan di Production House (PH). Jadi, Nuriyati nekat mengirimkan sinopsis ke “Pintu Berkah” Indosiar dan FTV SCTV. Namun, lebih dari sebulan tidak ada balasan. Lewat forum yang Nuriyati ikuti, ia baru paham bagaimana konsep sinopsis yang diterima oleh TV. Dari situlah Nuriyati mencoba memainkan idenya dalam bentuk sinopsis. Ia mencoba meramu konsep religius dengan profesi yang dekat dengan masyarakat. Nuriyati sudah mengerti, bahwa program “Pintu Berkah” ditonton oleh kalangan ibu rumah tangga. Selanjutnya, Nuriyati banyak membaca sinopsis yang lolos dan memperluas jaringan dengan penulis lain.

Sinopsis berjudul, “Penjual Cireng yang Dermawan menjadi Pengusaha Terkenal,” berhasil muncul di layar lebar MNCTV. Sinopsis tersebut dibuat karena Nuriyati terinspirasi dari penjual cireng langganannya saat kuliah. Sasaran penonton yang ia tangkap begitu tepat. Nuriyati menonjolkan alur perjuangan seorang ibu yang membesarkan putrinya. Nuriyati masih ingat sekali perjuangan penjual cireng itu sampai ia lulus kuliah, “Tidak pernah patah semangat dan bisa sekolahin anaknya sampai kuliah,” ungkapnya. Cling!  Dalam waktu dua hari saja, sinopsisnya sudah dibalas oleh pihak TV. Nuriyati pun tertarik mempelajari dunia pertelevisian.
Ibunya Nuriyati pun bangga dengan pencapaian anaknya ini, “Ibu senang karena beliau tau saya suka nulis,” tuturnya. Nuriyati yang suka nonton drama korea ini ingin membuat sinetron indonesia lebih edukatif. “Bukan dari segi percintaan, tapi profesi karakter yang beragam,” tambahnya.

Gebrakan Baru Nuriyati di Tahun 2019

Belum puas dengan karya-karyanya, Nuriyati pun merencanakan sebuah gebrakan. Nuriyati membuat projek novelnya di tahun 2019. Menciptakan novel bergenre romance membuat gadis Jawa Tengah ini bersemangat. Alasannya memilih genre tersebut, ia mengaku adalah seorang yang mudah terbawa perasaan. Walaupun banyak kendala dalam pembuatan novel perdananya ini, Nuriyati tetap menulis. Seringkali mengalami stuck dan kurang fokus. Nuriyati juga memiliki strategi unik ketika inspirasinya berhenti tiba-tiba. “Saya nonton drama korea, dengan konsep yang unik. Eh ide bakal muncul lagi kok,” jelasnya.

Disamping kesibukannya menggarap novel, Nuriyati mengisi hari-harinya dengan belajar. Nuriyati giat belajar bahasa Inggris dengan berlatih TOEFL, IELTS dan menonton youtube tentang Inggris.

Best Idea Indonesian Youth Summit FISIPOL Universitas Gajahmada 2014
 
Juara 2 Lomba Menulis Esai Present STEI TAZKIA, Bogor 2015

Biodata:
Nama   : Nuriyati
Tempat, Tanggal Lahir: Rembang, 23 Oktober 1993
Hobi: Membaca, menulis dan menonton
Zodiak: Libra
Riwayat Pendidikan:
SDN 1 Sedangmulyo Kragan Rembang
SMPN 2 Kragan Rembang
SMAN 1 Kragan Rembang
S1 Ilmu Kelautan angkatan 2012 Universitas Diponegoro

Prestasi:
Best Idea Indonesian Youth Summit Fisipol UGM 2014
Juara 2 Lomba Menulis Essay Present STEI Tazkia
Juara 2 Lomba Menulis Buku bersama dr. Gamal Albinsaid

Kata Motivasi: 
"Ingin menginspirasi orang-orang lewat tulisan,"

4 komentar untuk "Lulusan Ilmu Kelautan, Tak Menjadi Halangan Nuriyati untuk Menulis"

Raya Mipi 26 Juni 2019 pukul 10.10 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Raya Mipi 26 Juni 2019 pukul 10.13 Hapus Komentar
Wah, keren nih perjuangan mbak Nuri. Sangat menginspirasi. 😊
mawardi 1 Juli 2019 pukul 11.14 Hapus Komentar
perlu belajar banyak dari mbak Nuriyati tentang dunia kepenulisan
Unknown 29 Mei 2021 pukul 19.01 Hapus Komentar
Wah keren kak
www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress