Puspa Dharma Argini, “Terlahir Dari Keluarga Yang Suka Menulis”



Terlahir Dari Keluarga Yang Suka Menulis
Puspa Dharma Argini, gadis yang akrab disapa Puspa ini sudah menyukai dunia menulis sejak SD. Puspa juga terlahir dari keluarga yang sangat suka menulis. Keinginannya menjadi penulis terinspirasi dari keluarganya. Kehidupan Ayah dan Ibunya memberikannya banyak inspirasi untuk hidup dan juga menulis. Kisah kedua orangtuanya menjadi inspirasi untuk setiap karyanya.
Aku suka menulis sebenarnya udah sejak SD. Karena aku lihat ayah sama ibuku mereka suka menulis dan kakakku mengikuti lomba menulis dulu. ceritanya.
Meskipun begitu, gadis berzodiak Aries ini, baru mulai percaya diri mengeluarkan tulisannya sejak duduk di bangku kelas 3 SMP. Semua itu dimulai dari penilaian mata pelajaran bahasa Indonesia dan gurunya memberikan tugas untuk membuat cerpen.
Cerpen pertamanya itu, diberi judul “Diary Riri”. Sayang sekali, cerpen tersebut sudah tidak ada lagi karna dulu komputernya sempat rusak dan folder cerpen tersebut jadi hilang, sedangkan hardcopy-nya sudah dikumpulkan. Dari hasil mengerjakan tugas tersebut, Puspa mendapat nilai yang sangat memuaskan.
“Aku dapat nilai yang sepertinya paling tinggi di antara teman-temanku dan aku juga dapat apresiasi bagus dari guru bahasa Indonesiaku.” ceritanya penuh semangat.
Tapi sejak saat itu, gadis pecinta kuliner basko ini mulai percaya diri untuk mengasah bakat menulisnya. Saat duduk di bangku SMA, Puspa mulai berani mengikuti audisi menjadi editor di majalah sekolah dan ia berhasil terpilih. Hal tersebut membuat Puspa bisa menerbitkan cerpennya di majalah sekolah. Lanjut ke kelas 11, Puspa juga terpilih sebagai pemimpin redaksi majalah sekolah. Puspa sangat mencintai dunia menulis karena dengan menulis, ia bisa menjadi dirinya sendiri.
 “Aku ingin menjadi seorang penulis karena aku ingin menjadi diriku sendiri. Aku ingin jadi penulis karena aku juga ingin bercerita tentang apa yang ada dalam imajinasiku lewat kata-kata. Karena aku tipe anak yang diam, nggak banyak bicara jadi dengan menulis aku bisa menyalurkan hobi juga rasa.
Yang paling penting bagi Puspa, ia ingin menjadi seorang penulis karena ia ingin menyalurkan bakat keluarga yang turun kepadanya. Terutama dari ayah dan ibunya yang juga suka menulis.  Keluarga Puspa selalu mendukung apapun yang ia lakukan asalkan itu positif, dan berguna bagi diri sendiri, keluarga maupun orang lain.

Perjuangan Menerbitkan Buku Antologi Puisi
Mengawali karir menulis, gadis penyuka lagu melow ini pernah mengalami hambatan dalam menerbitkan buku antologi puisi pertamanya. Saat itu, Puspa harus mengganti 3 kali percetakan. Yang pertama, Puspa meminta tolong pada temannya yang pernah mencetak buku. Temannya itu berjanji akan mencetak bukunya dan membuatkan cover buku. Tapi sayangnya, temannya itu tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Puspa sudah mencoba menghubunginya berkali-kali, tapi sama sekali tidak ada balasan.
Tidak patah semangat, Puspa meminta bantuan temannya yang lain. Yang kedua ini, karya Puspa sudah sampai ke tahap percetakan dan akan dibantu dalam proses penjualan. Tapi sekali lagi, ia menghadapi kendala. Temannya yang kedua ini memberinya banyak sekali persyaratan. Puspa yang tidak bisa memenuhi persyaratan tersebut, akhirnya memilih untuk mundur dan membatalkan penerbitan bukunya.
Pantang menyerah, Puspa tetap ingin menerbitkan buku antologinya yang sudah menjadi cita-citanya sedari dulu. Akhirnya, ia berhasil menerbitkan buku antologi pertamanya yang diberi judul “Pariwara Selepas Embun” yang terbit bulan Juli 2018. Buku ini sangat berarti baginya yang menjadi titipan rindu untuk Ayahnya.

Buku Antologi "Pariwara Selepas Embun"

 “Karena buku itu juga menjadi titipan rindu untuk aku buat ayahku yang sudah tiada.” ceritanya mengingat sosok almarhum ayahnya.
Menulis itu adalah proses. Puspa selalu menikmati dan menyukai setiap proses yang ada. Baginya, semua itu adalah perjalanan yang nantinya akan mengantarkannya pada keberhasilan.
“Apapun hasil dari menulis aku selalu suka. Soalnya aku tahu yang bisa kita ceritakan itu prosesnya bukan hasil.” ujarnya.
Buku Antologi "Saturday"
Bisnis Online Shopping dan Kedai Makanan
Selain menulis, gadis yang suka membaca novel romance ini, juga memiliki pekerjaan sebagai penulis artikel, membuka online shopping dan sekarang ia sedang merintis usaha kedai makanan kecil di rumahnya.
Usaha kedai makanan ini sudah menjadi cita-cita keluarganya dari dulu, punya bisnis kuliner. Tapi bisnis ini baru terealisasi pada bulan November 2018. Untuk bisnis ini, Puspa dan Ibunya berkerja sama memasak makanan untuk dijual di kedainya. Puspa juga membuka delivery makanan.
Untuk olshop, Puspa lebih fokus ke make up. Olshop hanya lewat WA dan  instagram. Puspa juga mulai merintis olshop bidang fashion. Ia termotivasi dari salah satu sahabat JPI, Wulan Annisa.

JPI di Mata Puspa
Puspa  bergabung  dengan grup JPI (Jaringan Penulis Indonesia), tepatnya tanggal 29 November 2018. Alasan Puspa gabung ke grup JPI adalah karena ia ingin menimba ilmu dan menambah teman, sahabat, kakak, dan keluarga pastinya.  Dari bergabung dengan grup JPI, Puspa jadi tahu banyak ilmu dari dunia tulis menulis, tentang novel, puisi, sinopsis, sampai skenario.
“Banyak ilmu yang setiap harinya aku dapat dan sebelumnya aku ga tau jadi sekarang tau. Jadi tau gimana prosedur nulis sinopsis, tips berhasil nulis novel, tentang seluk-beluk puisi.” katanya.

Buku Antologi "Piano"

Cita-Cita Yang Diimpikan
Dalam satu tahun ke depan, gadis yang memiliki hobi menyanyi ini, berencana melanjutkan sekolah, menerbitkan novel dan menerbitkan buku antologi cerpen. Puspa juga akan mengembangkan bisnis online shopping yang sedang ia rintis. Selain itu, Puspa ingin belajar lebih banyak lagi tentang sinopsis FTV dan skenario karna ia bercita-cita menjadi seorang script writer.

Profil :
  • Nama               : Puspa Dharma Argini
  • TTL                 : Jakarta, 28 Maret 1997
  • Jenis kelamin   : Perempuan
  • Email               : puspadharmaargini28@gmail.com

Pendidikan:
  • TK ABA V (2002-2003)
  • SD N 2 Sukorejo (2003-2009)
  • SMP N 1 Sukorejo (2009-2012)
  • SMA N 1 Sukorejo (2012-2015)

Prestasi:
  • Juara terbaik lomba film dokumenter "Save our mangrove for our better environment" diselenggarakan oleh Detara Foundation 2014.
  • Juara terbaik Menulis Surat Untuk Mangrove yang diselenggarakan oleh Detara Foundation 2014.
  • Penulis buku antologi cerpen "Dari Kesuma Sampai ke Mona" oleh Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.
  • Penulis terpilih buku antologi cerita bebas "Saturday" bersama Ellunar Publisher tahun 2018.
  • 30 Nominator terbaik lomba menulis cerpen yang diselenggarakan oleh BSI tahun 2015.
  • Penulis terpilih buku antologi puisi "Piano" lomba menulis puisi bersama Ellunar Publisher tahun 2019.
  • Penulis buku antologi puisi "Pariwara Selepas Embun" diterbitkan oleh SINT Publishing.
Medsos :
FB : Puspa Dharma Argini
Twitter : @puspadharma
Instagram, Wattpad : @puspadharma28
Instagram khusus puisi : @katapuisi.id




***
Tentang Penulis :
Raya Mipi, lahir di Kerinci pada tanggal 21 Mei. Lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca webtoon dan menonton drama korea. Bisa dihubungi lewat IG : @rayamipi dan blog : rayamipi.blogspot.com. Aktif di dunia literasi dimulai sejak duduk di bangku SMA kelas 1 sebagai reader.
Raya Mipi
Raya Mipi Raya Mipi, lahir di Kerinci pada tanggal 21 Mei. Sudah menulis lebih dari tiga puluh judul FTV, menerbitkan tiga buku antologi dan "Accept Me as Your Boyfriend" adalah novel pertamanya yang diterbitkan secara online di cabaca.id

Posting Komentar untuk "Puspa Dharma Argini, “Terlahir Dari Keluarga Yang Suka Menulis”"

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress