CERBUNG : Bukan Siti Tapi Nurbaya Oleh: Endik Koeswoyo PART #2

CERBUNG
                  Bukan Siti Tapi Nurbaya

                                                        Oleh: Endik Koeswoyo

                                                             PART #2



       Samsul terdiam, mentap Nurbaya yang tiba-tiba saja sudah berlari mengambil langkah seribu sembari menyaka air matanya.

         "Nur? Nurbaya?"

       Teriakan Samsul takterdengar oleh Nurbaya. Nurbaya sudah berlari, jauh-sejauhnya membawa semua rasa yang hanya dia sendiri yang merasakannya. Nurbaya sudah menghilang, di ujung gang sekolah. Surat cintanya dipegang erat. Samsul menghela nafas panjang.

        "Kenapa Nurbaya takpernah mau menemuiku? Apa aku punya salah?"

       Samsul balik badan, melangkah menuju ke dalam kelasnya. Hari sudah hampir siang, matahari terik sudah tak lagi hangat seperti pelukan sepasang kekasih dimalam hari.

        Samsul menebar senyum, lebih tepatnya membalas semua senyuman yang ditujukan padanya. Bahkan Pak Satpam juga tersenyum, pada Samsul. Samsul memang tampan, memang idola. Semua orang suka padanya.

      Langkah Samsul kali ini gontai, wajahnya menuduk, ditekuk tidak cerah seperti biasanya. Ada apa dengan Samsul? Bisa jadi dia lagi jatuh cinta, tapi gadis manakah gerangan yang beruntung mendapatkan cinta pertama Samsul? Hanya Samsul yang tau. Bahkan aku yang menuliskan kisah inipun tak pernah tau Samsul jatuh hati pada siapa sebenarnya.

     Kepada Nurbaya kini kita menuju, Nurbaya sekali lagi kaku, beku pada sudut pandangannya yang takpernah ada ujungnya. Nurbaya menepikan tubuhnya, menyatukannya pada sisi dinding pagar, ndepis kata kata orang Jawa, ngumpet, sembunyi dari kenyataan bahwa dia jatuh cinta.

     Nurbaya takberani masuk ke dalam kelasnya, dia malu pada dirinya sendiri. Surat cintanya masih dipegang, dia remas lalu dilemparkan begitu saja, hanyut oleh selokan yang airnya tak begitu deras.

        "Siti..."
      Suara pangilan itu sontak membuat Nurbaya hampir kehilangan jantungnya. Perih sekali Nurbaya, jantung hati tak dapat, jantungnya yang sebiji hampir lepas. Dosa apa Nurbaya? Begitu pekat siksa dia rasakan siksa yang menyengat.

       "Saya bukan Siti Pak, tapi Nurbaya,"

       Kata Nurbaya pada Pak Satpam sekolahnya yang memanggilnya.

     "Sini kau, kau dapat surat ini dari pemuda gagah nan tampan, idola yang sudah diciptakan Tuhan,"

     Nurbaya menelan ludah, sekali, dua kali, dan ketiga kalinya dia baru bisa bernafas, "dari mana gerangan su-suratnya Pak?"

       "Baca kau sendiri,"

     Nurbaya langsung mengambil selembar kertas itu, surat cinta warna ungu, berbungkus kertas coklat dan sejuta rasa penasaran. Nurbaya membukanya pelan, lalu membacanya; "pada titik peluh dan rasa kantuk, berteman dzikir yang terdengar nyinyir dari toa Mushola sebelah rumah, aku beranikan menulis surat ini, untukmu Nurbaya, untukmu yang cantikmu biasa saja, untukmu yang kulitmu biasa saja, untukmu yang kesempurnaan jauh dari kenyataan, tapi semua itu membuat aku sadar, kamu lengkap, kamu layak untuk didampingin mendapat bahagia..."

     "Eh Siti, masuk kau ke dalam kelas," belum selesai Nurbaya membaca suratnya, Pak Satpam menegur Nurbaya.

     "Ah Pak Satpam, saya bukan Siti tapi Nurbaya," dengan terpaksa Nurabaya melipat surat dengan tergesa, kemudian dia berlalu.

Bersambung ke PART #3


TENTANG PENULIS

Endik Koeswoyo lahir di kota Jombang. Pernah mengeyam pendidikan di SMU 2 Banjarmsin, SMU Negeri 1 Sutojayan. Pernah kuliah di AKINDO Yogyakarta dan saat ini sedang menyelesaikan S1 Ilmu Politik di Universitas Bung Karno Jakarta. Gemar menulis sejak Sekolah Dasar. Saat kelas 3 SD di SDN Wonosalam IV Endik Koeswoyo sudah bisa menulis cerita pendek dan dibacakan di depan kelas. Ketika sekolah di SLPN Wonosalam I dia juga aktik menulis untuk mading. 

Hingga tahun 2014 Endik Koeswoyo sudah menulis 23 judul novel dan Buku. Hijrah ke Jakarta tahun 2012 untuk menulis Sinetron di Sinemart PH Jakarta.  Saat ini ENdik Koeswoyo aktif menulis FTV dan Bioskop Indonesia Trans TV. Saat ini memutuskan menjadi penulis freelance. Beberapa film layar lebar yang pernah dia tulis skenarionya "ME And You Vs The Wolrd, Kesurupan Setan. Segera rilis diakhir tahun 2014 film "Cerita Cinta" dan "Erau Kota Raja" adalah skenario film yang dia tulis dan akan tayang di Bioskop Indonesia dan Malaysia akhir tahun 2014.  

Untuk mengenal penulis lebih jauh, silahkan mampir ke BLOG Pribadinya : www://endik.seniman.web.id 

Twitter: @endikkoeswoyo

 


***    ***   ***
Setiap karya yang kami publikasikan hak cipta dan isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis

Untuk Anggota Jaringan Penulis Indonesia yang mau mengirimkan karya harap mencatumkan subyek KARYA ANGGOTA + Tema Tulisan + Judul Tulisan pada email yang di kirim ke jaringanpenulis@gmail.com

Bagi yang ingin bergabung menjadi Anggota Jaringan Penulis Indonesia silahkan KLIK DISINI GRATIS

Posting Komentar untuk "CERBUNG : Bukan Siti Tapi Nurbaya Oleh: Endik Koeswoyo PART #2"

www.jaringanpenulis.com




Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia
SimpleWordPress